Liputan6.com, Jakarta - Negara-negara berkembang kini tengah ketar-ketir menanti keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) mengenai agendanya untuk menaikkan suku bunga tahun ini. Penguatan dolar yang juga didorong sentimen kekhawatiran pasar terhadap kenaikkan suku bunga AS akhirnya membuat sebagian besar mata uang di dunia terkapar.
Lantas mengapa The Fed bisa menjadi bank sentral dengan pengaruh luar biasa di dunia?
"Pertama, karena The Fed adalah Bank Sentral Amerika Serikat, negara dengan perekonomian terbesar di dunia," terang World Bank Lead Economist untuk Indonesia, Ndiame Diop usai menjadi pembicara dalam acara Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Alasan kedua mengapa The Fed dapat menciptakan gejolak besar di hampir seluruh negara berkembang di dunia adalah karena dolar AS merupakan mata uang internasional. Diop menjelaskan, sebagian besar transaksi perdagangan dunia menggunakan dolar.
"Banyak negara menggunakan dolar sebagai cadangan devisanya. Itulah kenapa negara-negara berkembang berisiko kehilangan dana asing saat dolar pulang kampung ketika The Fed menaikkan suku bunga tahun ini," tutur Diop.
Ketiga, The Fed telah mempertahankan suku bunganya tetap rendah dalam jangka waktu panjang sejak 2011. Karena sudah menahan kebijakan tersebut dalam waktu lama, kadang Anda perlu melakukan normalisasi.
"Inilah yang saat ini dilakukan AS, me-restart kebijakannya, dan lagi-lagi itu berpengaruh besar bagi negara-negara yang menimbun dolar AS. Saat itu, banyak dolar yang akan pulang kampung ke AS," tandasnya. (Sis/Ndw)
3 Alasan The Fed Bisa Jadi Bank Paling Berpengaruh di Dunia
Salah satu alasannya yaitu karena The Fed adalah Bank Sentral Amerika Serikat, negara dengan perekonomian terbesar di dunia,
Advertisement