Liputan6.com, Jakarta - Lembaga pemeringkat Internasional, Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mengafirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level BBB- dengan outlook stabil.
R&I menyatakan ada beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia. Kunci pertama adalah kapasitas fiskal yang meningkat seiring reformasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diimbangi dengan komitmen kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas makroekonomi.
Kunci kedua adalah komitmen pemerintah untuk melaksanakan reformasi struktural dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Kunci ketiga adalah penurunan concern terhadap likuiditas valuta asing (valas) seiring peningkatan cadangan devisa dan kinerja neraca pembayaran.
R&I menilai tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi dari sisi domestik mulai mereda seiring dengan menguatnya arah kebijakan Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta menurunnya tekanan inflasi.
R&I juga memandang upaya mempersingkat perijinan investasi melalui pembentukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) serta pelaksanaan realokasi subsidi BBM untuk proyek infrastruktur dapat meningkatkan daya saing Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi.
Namun demikian, R&I menekankan bahwa upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi perlu disertai dengan pembangunan infrastruktur untuk menghindari tekanan pada neraca pembayaran dan inflasi. Lebih lanjut, R&I juga memandang perlunya upaya untuk memperbaiki keseimbangan fiskal khususnya melalui peningkatan penerimaan pajak.
Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo menyatakan, afirmasi ini menegaskan kembali pengakuan dunia internasional terhadap komitmen Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. "Selain itu dunia internasional juga mengakui bahwa sejumlah reformasi struktural yang telah dilakukan sampai saat ini dianggap mampu mempertahankan stabilitas makroekonomi," tuturnya dalam keterangannya, Kamis (19/3/2015).
R&I sebelumnya telah mengafirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB-/stable outlook pada 14 Oktober 2013.
Sebelumnya, Fitch Ratings juga melakukan afirmasi Sovereign Credit Rating Inodnesia pada level BBB dengan outlook stable. Afirmasi tersebut diberikan pada November 2014. Fitch menyatakan beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia, adalah penerapan kebijakan stabilisasi ekonomi yang secara konsisten ditempuh BI dan Pemerintah dalam merespon tekanan eksternal dan domestik.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat lebih tinggi dan stabil dibandingkan dengan negara peers dan perbaikan defisit transaksi berjalan dengan peningkatan surplus neraca perdagangan non migas.Â
Fitch juga memandang bahwa transisi pemerintahan yang berjalan lancar dan komitmen Pemerintahan terpilih untuk melanjutkan kebijakan reformasi struktural dan memperbaiki iklim investasi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik. (Gdn)
R&I Beri Peringkat Stabil Buat Utang RI
R&I menilai tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi dari sisi domestik mulai mereda seiring dengan menguatnya arah kebijakan Pemerintah.
Advertisement