Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) jenis biogas sebagai sumber energi. Banyaknya limbah perkebunan dan industri menjadi salah satu alasan Kadin Indonesia dorong pengembangan energi baru terbarukan.
Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan Kadin Indonesia, Harry Salman Sohar mengatakan, biogas merupakan salah satu sumber energi yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Alasannya, bahan baku untuk pengembangan energi tersebut sangat berlimpah. "Produksi biogas di Tanah Air sangat melimpah dan tersebar, ada di seluruh wilayah," jelasnya dalam acara Biogas Indonesia Forum 2015, di Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Menurut Harry, selain dikembangkan sendiri oleh pemerintah, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk pengembangan energi biogas adalah dengan memberdayakan masyarakat. " Pola pengembangan tersebut cocok dengan kondisi geografis Indonesia, yaitu pedesaan dan pulau terpencil," tambahnya.
Jika masyarakat mampu mengembangkannya, maka bukan tidak mungkin akan menjadi sumber pendapatan bagi komunitas. "Implementasi bisnis biogas sebagai efisiensi energi dan peluang bisnis dengan cara efisiensi dan berkelanjutan masih perlu ditingkatkan," tuturnya.
Agar biogas menarik untuk dikembangkan, perlu sosialisasi yang baik kepada masyarakat oleh pelaku usaha dan pemerintah. "Kami harapkan, pemanfaatannya dapat lebih optimal, kami mendukung sepenuhnya pengembangan biogas dari limbah perkebunan, industri, pertanian dan perkotaan, menjadi energi terbarukan yang bernilai bisnis," pungkasnya.
Untuk diketahui, pengembangan biogas diperkuat dengan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 27 Tahun 2014 tentang pembelian tenaga listrik dan pembangkit listrik tenaga biomasa dan pembangkit listrik tenaga biogas. Saat ini kebutuhan energi nasional mencapai 4,5 juta barel setara minyak per hari. Jumlah ini akan meningkat jadi 7,7 juta barrel setara minyak per hari pada tahun 2025. (Pew/Gdn)
Kadin Dorong Pengembangan Sumber Energi dari Limbah
kebutuhan energi nasional mencapai 4,5 juta barel setara minyak per hari.
Advertisement