Liputan6.com, Gresik - Fasilitas wisata di pedesaan bisa menjadi sumber pendapatan warga di sekitar. Namun potensi wisata di desa itu harus berbasis lingkungan, agar area sekitarnya tetap terjaga dan masyarakat tidak terimbas dampak buruknya.
"Wisata desa harus memperhatikan lingkungannya. Dibuat kawasan penghijauan, agar masyarakat yang datang betah dan akan terus dikunjungi. Sehingga akan menambah ekonomi masyarakat desa," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar di sela meninjau wisata Bukit Jamur, Desa Bungah, Gresik, Jawa Timur, Minggu, (22/3/2015).
Baca Juga
Kawasan wisata tersebut bekas lokasi galian. Namun karena batu-batunya mirip jamur, maka kerap didatangi orang yang penasaran dengan bentuk batuannya.
Advertisement
"Tempat ini bagus. Infonya, pada akhir pekan selalu didatangi masyarakat yang ingin melihat keunikan batuan yang terbentuk seperti jamur. Cuma perlu ditata lingkungannya," ujar Marwan.
Selain itu, Marwan juga menyatakan wisata desa alam yang sudah ada harus dikelola dengan baik. Karena bisa menjadi tambahan ekonomi bagi masyarakat desa.
"Pengembangan desa-desa wisata baru, harus dikembangkan dan ditata lebih bagus lagi," tutur Marwan.
Apabila ada tempat wisata yang potensial itu milik pribadi, Marwan menjelaskan, mesti ada keterlibatan masyarakat agar menjadi lebih bisa dikembangkan. "Mungkin di tempat-tempat wisata, ada temuan baru," tambah dia.
Wisata-wisata baru yang akan dikembangkan oleh masyarakat desa, harus benar-benar diperhitungkan potensinya. Dari aspek lingkungan, infrastruktur, juga sarana dan prasarananya.
"Kalau wisata desa yang sudah jalan, lebih baik dibentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), agar masyarakat juga terlibat," tandas Marwan. (Tanti Y/Ahm)