Sukses

Tambang Liar Sulit Diberantas Karena Punya Banyak Beking

Hal ini yang membuat penambang liar sulit tersentuh.

Liputan6.com, Jakarta - Staf Ahli Menteri  Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Said Didu mengaku pemerintah kesulitan memberantas tambang liar karena banyak yang melindungi. Padahal, aktifitas tambang liar sangat merugikan negara karena tidak memberikan pemasukan kepada negara.

"Kalau tambang liar ada penerimaan negara daerah berkurang itu terkait dengan royalti," kata Said di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (23/3/2015).

Namun, untuk memberantas kegiatan tambang liar tersebut masih sulit karena mereka memiliki banyak pihak yang memberikan perlindungan atas kegiatan tersebut. Hal ini yang membuat penambang liar sulit tersentuh.

Sebab itu, sebagai upaya menghentikan kegiatan tambang liar tersebut, pemerintah bakal memperketat kegiatan hilir tambang liar, dengan mempersulit hasil produksi barang tambang itu.

"Untuk mengurangi potensi tambang liar bukan di hulu diperketat tapi dihilirnya, tapi kalau penjualan diperketat otomatis akan hilang," tegas dia.

Kegiatan tambang liar biasanya dilakukan pada komoditas yang mudah ditemukan. Sebab penambang tidak perlu dalam menggali dan komoditas yang tidak perlu dimurnikan.

"Emas ke perajin langsung jadi,  produknya gampang dijual seperti pasir besi, nikel emas, itu gampang dijual kalau jadi kemudian tambang lain nikel jelas sekali timah jelas sekali terlihat," pungkasnya. (Pew/Nrm)