Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menginginkan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) yang berpengalaman ikut proyek listrik 35 Ribu MW.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman mengatakan, IPP mendapat porsi terbesar untuk menjalankan program kelistrikan sebesar 25 ribu MW. Sisanya ditugaskan kepada PT PLN (Persero). Saat ini ada 23 IPP yang sudah beroperasi di Indonesia, dan diharapkan ikut berperan untuk merealisasikan proyek listrik 35 ribu MW.
"Dari 25 ribu MW kami mengharapkan kalau separuh itu sudah ekspansi. Kami tahu bahwa ada 23 IPP yang sudah operasi," kata Jarman, di Hotel Rizt Carlton Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Advertisement
Ia mengungkapkan, harapan tersebut didasari oleh kesuksesan IPP untuk membangun pembangkit dan membangkitkan listriknya. Kesuksesan itu menjadi bukti kalau IPP tersebut memiliki kompetensi. "Melihat pengalaman IPP itu rasio suksesnya mencapai 100 persen," kata Jarman.
Jarman melanjutkan, IPP juga tidak mengalami kesulitan untuk pembiayaan. "Penyelesaian pembiayaan bisa kurang setahun dua bulan padahal kebutuhannya 660 MW. Itu kira- kira kalau kami hitung kalau 1 MW itu US$Â 1 juta, berarti US$ 660 juta," tutur Jarman.
Selain itu, Jarman menilai, IPP juga memiliki perencanaan yang baik dalam pembangunan pembangkit listrik, sehingga dapat sesuai dengan jadwal. (Pew/Ahm)