Sukses

‎Sukardi Rinakit, Pengamat Politik yang Kini Jadi Komut BTN

Sukardi adalah anggota tim sukses Jokowi-JK saat Pemilu dan tim penasihat kebijakan politik Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) merombak jajaran dewan direksi dan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Selasa (24/3/2015).

BTN menunjuk pengamat politik Sukardi Rinakit sebagai Komisaris Utama, sedangkan Maryono masih menjadi Direktur Utama BTN. Sukardi adalah Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) mengganti  Mardiasmo yang sebelumnya menjadi Komisaris Utama.

Pria kelahiran Madiun, 5 juni 1963 sebelumnya mengecam pendidikan S1 di FISIP Universitas Indonesia. Untuk S2, Sukardi merupakan lulusan dari South East Asia Studies-National University of Singapore. Sedangkan pendidikan terakhirnya yaitu S3 Political Science, National University of Singapore.

Selain sebagai pengamat politik, Sukardi juga sebagai peneliti, pembicara dan penulis beberapa buku dan beberapa media nasional maupun internasional. Salah satu hasil karyanya, yaitu buku berjudul The Indonesian Military After The New Order (Copenhagen, Singapore, 2004).

Tidak hanya itu, pria yang memiliki panggilan akrab Cak Kardi ini pernah menjadi staf peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Dia juga pernah menjadi salah satu ghost writer Menteri Dalam Negeri dan Analis Politik Menteri Pertahanan.

Karirnya mulai mencuat ketika Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014. Dia dikenal sebagai orang terdekat Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.

Komentar-komentarnya mengenai berbagai macam kebijakan pemerintah di masa Pemerintahan SBY dan dibandingkan dengan pemerintahan baru Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, banyak mendapat perhatian dari masyarakat.

Selain analis, dia juga anggota tim sukses Jokowi-JK saat pemilu dan saat ini menjadi salah satu orang tim penasihat kebijakan politik Presiden Jokowi.

Lagi-lagi, orang yang dekat dengan petinggi partai berjuluk moncong putih tersebut menduduki jabatan tertinggi di salah satu perusahaan BUMN.

Ini bukan menjadi yang pertama kali setelah sebelumnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga mengangkat politisi PDIP Dwi Rembulan Sinaga dan PT BNI (Persero) Tbk ‎mengangkat politisi PDIP lainnya yaitu Pataniari Siahaan sebagai komisaris. (Yas/Ndw)

Video Terkini