Sukses

Harga Emas Menguat Dikerek Prediksi Kenaikan Suku Bunga AS

Kenaikan harga ini menjadi yang terpanjang sejak Januari tahun lalu.

Liputan6.com, New York - Harga emas naik ke posisi tertinggi dalam 21/2 minggu di tengah harapan yang berkembang jika kenaikan suku bunga AS baru akan dilakukan pada September.

Melansir laman Reuters, harga spot emas naik ke level tertinggi sejak 6 Maret di posisi US$ 1.195,30 per ounce sebelum kemudian naik 0,4 persen menjadi US$ 1.193,70 per ounce. Adapun emas berjangka AS untuk pengiriman April naik US$ 3,70, atau 0,3 persen menjadi US$ 1.187,70 per ounce.

Kenaikan harga ini menjadi yang terpanjang sejak Januari tahun lalu, di mana investor mendukung bullion selama beberapa hari terakhir seiring anjloknya dolar setelah sikap hati-hati Federal Reserve memantau ekonomi AS dan mengurangi kemungkinan kenaikan suku bunga lebih awal.

Nantinya harga logam mulia, yang tidak memberikan kompensasi bunga, harus mengalah bila dibandingkan suku bunga AS yang lebih tinggi pada awal Juni.

"Karena Fed (pernyataan), kami telah melihat uptrend yang cukup solid di bawah premis bahwa awan gelap lingkungan suku bunga naik telah didorong lebih jauh di kejauhan dan ada beberapa berlayar jelas ke depan dalam waktu dekat," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures di Chicago.

Dolar yang awalnya melemah, kembali menguat 0,2 persen terhadap sekeranjang mata uang, setelah data AS menunjukkan kenaikan tekanan inflasi yang mendasari dan kenaikan harga rumah.

"Dolar tetap merupakan faktor utama yang mendorong harga emas dan pedagang akan melihat komentar (pejabat Fed) untuk mengukur kapan dan seberapa cepat kenaikan suku bunga terjadi," kata Kepala Analis Pasar Broker Online AvaTrade, Naeem Aslam.

Pejabat Federal Reserve James Bullard mengatakan kenaikan suku bunga pertama masih akan meninggalkan kebijakan moneter yang sangat akomodatif, dan ekspektasi pasar harus lebih selaras dengan orang-orang dari Fed mempertimbangkan saat "waktu booming" bagi AS ekonomi.

Namun para pejabat The Fed lainnya, telah meragukan apresiasi penguatan dolar dan mengangkat spekulasi bahwa pengetatan kebijakan moneter dapat mendorongnya kembali.

The Fed secara luas diperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga tahun ini, meskipun jalur kebijakan masih belum jelas. (Nrm)

Video Terkini