Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) memiliki target ambisius untuk membangun proyek kelistrikan 35 ribu megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kehandalan pasokan listrik di Tanah Air.
Kementerian EnergiSumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, saat ini sudah ada pembangunan pembangkit 4.000 MW untuk menunjang target kelistrikan 35 ribu MW.
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan Ronggo Kuncahyo mengatakan, pembangkit tersebut awalnya untuk memenuhi program percepatan (Fast Track Program/FTP) 10 ribu Mw tahap I. Namun pembangunannya mandek sehingga dialihkan ke program kelistrikan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo tersebut.
"Ini yang termasuk sisa FTP I 10 Ribu MW. Kan belum selesai," kata Ronggo, di Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Menurut Ronggo, pembangkit tersebut terdiri dari Pembangkit Listrik Tanaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
"Ini sudah berjalan, yang 2000 MW baru dikasih izin. Untuk yang 4.000 MW ini ada PLTU dan PLTA," ungkapnya.
Ronggo menambahkan, pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) yang ikut menjalankan proyek derngan target lima tahun tersebut berasal dari dalam negeri dan luar negeri.
" Yang jelas mereka semua partisipasilah seperti Bosowa yang sudah groundbreaking," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Advertisement