Sukses

Menhub Ogah Buka Rute Surabaya-Singapura untuk AirAsia

Direktur AirAsia Tony Fernandes berharap pemerintah Indonesia bisa memberikan kembali izin rute penerbangan Surabaya-Singapura.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menolak untuk membuka kembali izin terbang rute Surabaya-Singapura untuk AirAsia. Padahal pihak AirAsia mengungkapkan bahwa permintaan rute penerbangan Surabaya-Singapura masih tinggi

Jonan mengungkapkan, belum ada surat permintaan resmi dari pihak AirAsia untuk membuka kembali izin penerbangan untuk rute Surabaya-Singapura yang telah dibekukan oleh Kementerian Perhubungan pasca jatuhnya Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 pada 28 Desember 2014 lalu.

"Tidak tahu. Kok yang tanya wartawan. Suruh AirAsia tanya saya dong. Tidak ada surat dari AirAsia ke saya," kata Jonan, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Jonan mengungkapkan meskipun AirAsia melayangkan surat resmi permintaan pembukaan kembali jalur tersebut, dirinya tidak akan mengubah pendiriannya. Artinya, Kementerian Perhubungan tetap membekukan izin tersebut. Rute Surabaya-Singapura baru dibuka setelah hasil investigasi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).



"Tidak akan saya kasih izin terbang yang hari Minggu sampai hasil KNKT keluar. Jangan mendahului saya, yang menteri saya," tegas Jonan.

Direktur AirAsia Tony Fernandes mengatakan, dirinya tidak hari terus menerima email dari pelanggan yang menanyakan kapan rute Surabaya-Singapura dibuka lagi.

Tony menjelaskan, permintaan tersebut mulai dari mahasiswa hingga pebisnis. Ia juga mengaku ingin bergabung dalam penerbangan baru rute Surabaya-Singapura jika kembali dizinkan terbang setelah dicabutnya izin rute tersebut.

"Bagi kami, Surabaya-Singapura adalah rute yang sangat berbekas di hati kami, karena itu saya ingin bergabung dalam penerbangan rute Surabaya-Singapura dengan tim saya jika diizinkan untuk terbang kembali," katanya pada Selasa 24 Maret lalu.

Tony berharap pemerintah memberikan kembali izin rute tersebut, bahkan ia akan langsung menerbangkan pesawat dalam rute tersebut jika kembali diizinkan oleh Kementerian Perhubungan. Namun, ia mengaku saat ini masih berfokus pada pencarian dan ganti rugi asuransi keluarga korban. (Silvanus Alvin/Gdn)