Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan membenahi lima bandara internasional yang ada di Indonesia untuk mendukung kebijakan penambahan 30 negara bebas visa.
"Untuk bisa menyiapkan kedatangan wisatawan lebih banyak utamanya di 5 pintu masuk terbesar yaitu Bandara Hang Nadim Batam, Bandara Seokarno-Hatta Jakarta, Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Kualanamu Medan dan dan Bandara Juanda Surabaya," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo di Gedung BPPT, Rabu (25/3/2015).
Baca Juga
Selain bandara, pemerintah juga akan membenahi empat pelabuhan penumpang utama yaitu Pelabuhan Batam Center, Pelabuhan Kupang, Pelabuhan Tanjung Uban, dan Pelabuhan Sri Bintan Pura.
Advertisement
"Itu juga dibuka untuk proses imigrasi yang free visa. Harus bisa melalui online dan sebagainya," lanjut dia.
Indroyono mengatakan, pembenahan ini akan dilakukan terutama dari kesiapan petugas imigrasi di bandara dan pelabuhan tersebut. Termasuk pembuatan Peraturan Presiden (Perpres) yang akan dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM.
"Jadi PR Kemenkumham yaitu menyiapkan Perpres dan siapkan sarana imigrasi tempat pemeriksaan imigrasi, diharapkan minggu-minggu ini selesai. 5 bandara dan 4 pelabuhan sudah cukup," kata Indroyono.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arif Yahya mengatakan, alasan dari diutamakannya lima bandara dan empat pelabuhan untuk dilakukan pembenahan karena 90 persen wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali, Jakarta dan Batam.
"Dari bandara oke. Kalau Batam karena kedatangan dari 2 juta kunjungan, 80 persenya dari laut, oleh karena itu kita usulkan pelabuhan dibuka," tandasnya.
Pemerintah telah mengeluarkan enam paket kebijakan ekonomi untuk menstabilkan rupiah. Salah satu dari paket kebijakan ekonomi itu membebaskan visa bagi 30 negara. (Dny/Ahm)