Sukses

Cegah Gagal Panen, Kementan Luncurkan Kalender Tanam

Balitbangtan Kementan memprediksi musim kemarau tahun 2015 ini tergolong normal

Liputan6.com, Serang - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) meluncurkan Kalender Tanam (Katam) Musim Kemarau (MK) 2015.

"Musim Kemarau tersebut terjadi di pulau Sumatera dan Jawa," kata Kepala Balibangtan Kementan Haryono, di kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten, Kamis (26/3/2015).

Balibangtan bersama Lapan dan BMKG, memprediksi awal musim kemarau di tahun 2015 terjadi pada minggu pertama hingga minggu ketiga di bulan April yang mencakup 1.234 kecamatan.

Kemudian terjadi di minggu ketiga bulan Mei hingga minggu pertama bulan Juni yang meliputi 2.033 kecamatan seluruh Indonesia.

"Rekomendasi potensi luas tanam nasional pada masa kemarau 2015 mencakup padi, sawah, irigasi seluas hampir 4 juta hektare, padi rawa 500 hektare, jagung atau kedelai 1,1 juta hektare dan khusus kedelai sekitar 500 ribu hektare," jelas dia.

Balitbangtan Kementan memprediksi musim kemarau tahun 2015 ini tergolong normal dibandingkan 2013 lalu yang lebih ekstrim. Meski di prediksi normal, Kementan tetap melakukan pengawasan antara bulan Agustus hingga Oktober 2015.

"Prediksi iklim global yang dilakukan oleh lembaga penelitian internasional menunjukan kondisi iklim dalam keadaan normal," jelasnya.

Kementan berharap agar para petani dan masyarakat dapat memanfaat informasi Katam 2015 secara maksimal. Dimana, para petani dan masyarakat dapat mengakses informasi melalui situs katam.info, disitu para petani dapat mengetahui masa tanam, varietas, hingga pupuk.

"Sebenarnya para petani sudah tau apa yang akan dilakukan saat kemarau, namun dengan bantuan teknologi, tentunya bisa membantu petani lebih produktif dan menghindari gagal panen," tegasnya.(Yandhi/Nrm)