Sukses

Dahsyatnya Manfaat Zakat dan Wakaf Bagi Ekonomi RI

Zakat dan wakaf perlu dikelola dengan optimal karena keduanya merupakan pilar perkembangan ekonomi syariah.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi dan keuangan berbasis syariah tengah menggeliat di Indonesia. Bank Indonesia (BI) bersama Islamic Financial Services Board (IFSB) fokus mendorong industri keuangan syariah karena mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia, seperti melalui pengelolaan zakat dan wakaf. 
 
Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Dadang Muljawan mengungkapkan, zakat dan wakaf perlu dikelola dengan optimal karena keduanya merupakan pilar perkembangan ekonomi syariah.
 
"Zakat dan wakaf jika dikelola dengan baik bisa menjadi pemompa pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucap dia kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
 
Lebih jauh dijelaskan Dadang, potensi dana zakat dan wakaf dapat membantu peningkatan produksi masyarakat dengan dana murah, membantu memecah konsentrasi sumber dana.
 
Sehingga akan tercipta stabilitas moneter dan sistem keuangan yang lebih berkesinambungan dalam mendukung pembangunan ekonomi lebih produktif dan berkualitas. 
 
"Dana zakat misaknya naik terus setiap tahun, belasan bahkan puluhan triliun rupiah. Kalau bisa dimanfaatkan secara optimal, bisa membantu masyarakat berpendapatan rendah mendapatkan akses perbankan," terangnya. 
 
IFSB melalui BI bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan DSN Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menyusun standar pengelolaan zakat dan wakaf supaya penyalurannya berhasil serta tepat sasaran. 
 
Bersama Baznas misalnya, dilakukan penyusunan zakat core principles, kajian linkage dana zakat dengan usaha mikro, kerjasama pendirian Islamic Inclusive Financial Services Board serta edukasi dan sosialisasi ekonomi maupun keuangan syariah.
 
Selain itu, dengan BWI, pihaknya menyusun skema pemanfaatan aset wakaf, kajian linkage dana wakaf dengan usaha mikro dan kesejahteraan umum, penyusunan wakaf core principles.
 
"BI mendorong Baznas membuat model bisnis pengelolaan zakat untuk menjangkau masyarakat kelas menengah ke bawah dengan dana murah. Ini penting untuk membantu pengentasan kemiskinan," jelas Dadang. 
 
Sementara wakaf, dia mengaku, Indonesia memiliki begitu banyak aset yang bisa dimanfaatkan, termasuk tanah wakaf. Berdasarkan data dari BWI, tanah wakaf yang ada di Indonesia mencapai 3,7 miliar meter persegi. 
 
"Banyak tanah wakaf nggak dimanfaatkan. Coba kalau bisa digunakan untuk kegiatan produktif seperti membangun sekolah di daerah, sehingga membantu program pemerintah di sektor pendidikan dan menekan angka kemiskinan," tukas Dadang. (Fik/Nrm)
 
Â