Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta operator Blok Mahakam PT Total E&P Indonesie tetap mempertahankan produksi migas blok tersebut sampai habis kontrak.
Kepala Unit Pengendali Kinerja Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Widyawan Prawiraadja mengatakan, perusahaan migas asal Prancis itu harus tetap menjalankan tugasnya dengan baik, meski PT Pertamina (Persero) belum memberi kepastian terkait keterlibatannya dalam mengelola Blok Mahakam setelah habis kontrak pada 2017.
" Yang kita pakai skenario yang dengan masuknya Pertamina ke Blok Mahakam, Total itu punyai beberapa kewajiban," kata Widyawan, di Jakarta, Jumat (27/3/2015).
Widyawan menambahkan, perusahaan minyak asal Prancis tesebut juga harus menjalankan rencana yang telah dirancang dalam rencana kerja dan anggaran hingga tuntas masa kontraknya.
"Mereka merencanakan apa yang dlakukan, itu dulu dong ke depannya. Rencana dia sampai akhir 2017 harusnya masih dijalankan," ungkapnya.
Deputi Pengendalian Produksi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Muliawan mengatakan, saat ini produksi gas Blok Mahakam melebihi target rencana kerja anggaran (Work Plan and Budget) 103,6 persen atau 1.744 juta kaki kubik per hari (mmscfd)
"Minyak dan kondensat 68.537 barel per hari. Sejauh ini kita merencanankan WPNB tercapai," pungkasnya.(Pew/Ndw)
Total Diminta Jaga Produksi Blok Mahakam Hingga Kontrak Habis
Kementerian ESDM meminta operator Blok Mahakam PT Total E&P Indonesie tetap mempertahankan produksi migas blok itu sampai habis kontrak.
Advertisement