Liputan6.com, Jakarta - Upaya mencapai ketahanan pangan nasional, Indonesia dinilai tidak perlu melakukannya melalui swasembada. Namun, menurut Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia Didik J Rachbini hal itu bisa dilakukan dengan melakukan impor pangan yang produksinya tidak mencukupi untuk kebutuhan di dalam negeri.
"Ketahanan pangan tidak perlu swasembada, bisa melalui impor. Tetapi kalau bisa tidak impor itu bagus. Berarti petani tidak bisa produksi sendiri," ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (27/3/2015).
Namun menurut Didik, sangat aneh jika untuk memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri, pemerintah harus melakukan impor terutama dari Vietnam. Padahal dulu negara tersebut belajar memproduksi beras dari Indonesia.
"Indonesia punya potensi untuk tidak impor. Dan Vietnam dulu datang belajar dari kita, murid kita. Dan sekarang mereka lebih bagus," lanjutnya.
Untuk itu, Didik meminta pemerintah segera memperbaiki sistem produk pangan di Indonesia. Dia berharap program-program pemerintah seperti pembangunan 49 waduk, pemberikan benih dan traktor secara gratis benar-benar direalisasikan oleh pemerintah.
"Perlu dibenahi sistem produksi seperti irigasi, penyuluhan, pestisida, benih, dan harus ada lompatan teknologinya. Harus ada lompatan teknologi seperti pemberian traktor, tetapi itu tidak boleh ditarik lagi," tandasnya.(Dny/Nrm)
Impor Bisa Jadi Cara Capai Target Ketahanan Pangan
Pemerintah diminta segera memperbaiki sistem produk pangan di Indonesia.
Advertisement