Sukses

Harga Emas Dunia Lebih Murah

Rencananya, Gubernur The Fed Janet Yellen akan berbicara di San Francisco terkait kebijakan moneter

Liputan6.com, New York - Harga emas merosot di akhir pekan ini, dipicu kehati-hatian investor menjelang komentar Gubernur Federal Reserve AS Janet Yellen. Meski demikian, harga logam mulia ini masih memiliki kemungkinan naik secara mingguan.

Melansir laman Reuters, harga spot emas menurun 0,4 persen menjadi US$ 1.203,98 per ounce. Logam ini melonjak 2 persen pada hari Kamis ke level tertinggi sejak 2 Maret di posisi US$ 1.219,40 per ounce sebagai reaksi terhadap ketegangan di Timur Tengah. Sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman April turun US$ 5 untuk menetap di US$ 1,199.80 per ounce.

Rencananya, Yellen akan berbicara di San Francisco terkait kebijakan moneter di mana para pedagang dipastikan akan mendengarkan petunjuk kapan Fed kemungkinan akan memulai kebijakan pengetatan moneternya.

"Yellen ... telah dituduh terlalu dovish dan mungkin dia ingin bereaksi terhadap itu dengan membuat pidatonya terdengar sedikit kurang dovish," kata Senior Manager Saxo Bank Ole Hansen.

Arab Saudi dan sekutunya melancarkan serangan udara di Yaman pekan ini, dan membuat pasar yang lebih luas dan mendukung emas, biasanya terlihat sebagai asuransi terhadap risiko.

Tetapi bahkan harga minyak berbalik lebih rendah karena kekhawatiran mereda tentang gangguan pengiriman minyak mentah Timur Tengah akibat konflik Yaman.

"Geopolitik tidak pernah sesuatu yang bisa menetapkan tren harga emas, hanya menyebabkan penyimpangan jangka pendek dari tren yang ada," kata Julius Baer, Kepala Riset Komoditas Norbert Ruecker.

Emas telah menguat setelah Fed terdengar berhati-hati dalam pertemuan yang membahas kebijakannya pekan lalu tentang laju kenaikan suku bunga, mendorong dolar jatuh dari posisi tertinggi secara multi-tahun.(Nrm)