Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku emosinya habis hanya untuk memikirkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Padahal ada persoalan energi lain yang lebih penting untuk diurusinya.
Dia mengingatkan jika pembahasan masalah energi tidak hanya soal BBM. Ada masalah lain yang lebih besar dan strategis yang harus dipecahkan untuk keberlangsungan masa depan negeri ini.
"Seperti kita tahu BBM baru saja dinaikkan. Sebetulnya mengenai energi itu lebih besar mengenai BBM," kata Sudirman, dalam acara Kebijakan dan Langkah Strategis dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan, di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Senin (30/3/2015).
Menurut dia, belakangan ini malasah energi strategis belum dipikirkan, karena itu harus ada geberakan untuk memecakahnya. "Karena kita lagi membangun hal hal yang sifatnya strategis. Berapa banyak energi dan emosi kita habis untuk hanya memikirkan BBM," tuturnya.
Adapun masa depan energi Indonesia bukan hanya BBM, gas dan energi fosil lainnya, tetapi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tidak habis. "Padahal sebetulnya masa depan kita itu bukan lagi minyak dan gas tapi energi baru terbarukan," tutupnya.
Advertisement
Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi dan premium sebesar Rp 500 per liter. Kenaikan harga tersebut berlaku Sabtu, 28 Maret 2015 pukul 00.00 wib.
Rinciannya sebagai berikut:
1. Minyak Solar  dari Rp 6.400 menjadi Rp 6.900 per liter
2. Bensin Premium RON 88 dari Rp 6.800Â menjadi Rp 7.300 per liter. (Pew/Nrm)