Sukses

Hadapi MEA, Indonesia Butuh Sumber Daya Kepemimpinan

Di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew, Singapura berevolusi dari kota pelabuhan menjadi negara jasa.

Liputan6.com, Semarang - Indonesia bakal memasuki era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) di awal 2016. Menghadapi hal itu, berbagai persiapan perlu dilakukan, Ketua DPD RI, Irman Gusman, Salah satu yang perlu disiapkan oleh Indonesia adalah sumber daya kepemimpinan.

Dalam pidato akademiknya di Dies Natalis Universitas Negeri Semarang (Unnes) ke 50, Senin (30/3/2015), Irman mencontohkan bahwa beberapa negara maju yang miskin sumber daya alam ternyata tetap bisa berhasil karena adanya sumber daya kepemimpinan. Ia pun mencontohkan salah satu negara yaitu Singapura dengan mantan Perdana Menterinya, Lee Kuan Yew.



"Singapura adalah salah satu contoh negara kecil yang tumbuh menjadi besar berkat sumber daya kepemimpinan yang hebat," kata Irman.

Di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew, Singapura berevolusi dari kota pelabuhan menjadi negara jasa yang diperhitungkan dunia. Bahkan saat ini hanya dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa, wisatawan yang datang ke sana bisa mencapai 12 juta jiwa tiap tahunnya.

"Sekitar satu juta diantaranya adalah wisatawan kesehatan yang datang untuk tujuan berobat dengan total pengeluaran sekitar US$ 3 miliar atau Rp 40 triliun. Kabarnya, mayoritas wisatawan kesehatan ini datang dari Indonesia," kata Irman.

Selain kemajuan negara Singapura, Lee Kwan Yew sangat dihormati oleh masyarakatnya bahkan oleh negara-negara lain. Melihat sosok Lee Kwan Yew berhasil memimpin negara, Irman juga sempat memberikan penghormatan terakhir ke Singapura langsung.

"Beliau dijuluki 'Bapak Pembangunan Singapura'. Kabar kematiannya selama berhari-hari juga mendominasi pemberitaan media cetak dan televisi di banyak negara," katanya.

Pembentukan sumber daya kepemimpinan sangat bergantung peran dunia pendidikan. Tokoh-tokoh bangsa pun sudah memasukkan pendidikan sebagai salah satu tujuan pembentukan pemerintahan Indonesia. (Edhie Prayitno Ige/Gdn)