Sukses

7 Trik Agar Lamaran Kerja Anda Tak Ditolak Mentah-mentah

Ada sejumlah alasan yang membuat lamaran kerja Anda tidak lolos seleksi di tahap paling awal.

Liputan6.com, Los Angeles - Anda yang berniat melamar pekerjaan, coba pikirkan dulu. Padatnya jadwal kantor dan lamaran yang datang setiap harinya membuat mereka yang bekerja sebagai HRD tidak bisa berlama-lama dalam menilai satu CV.

Dalam satu survei yang dilakukan oleh Society for Human Resource Management, tim HRD rata-rata hanya punya waktu lima menit dalam menilai apakah seorang pelamar bisa lolos ke babak selanjutnya. Bahkan, menurut money.cnn.com, Selasa (31/3/2015), lima menit merupakan waktu yang kelewat lama. Idealnya, menurut Doug Arms dari Kelly Services, pekerja HRD bisa menilai satu CV dalam waktu 30 detik.

Ada kesan-kesan yang bisa ditangkap dari cara seorang pelamar menyusun CV seperti ceroboh, tidak dewasa, atau sesederhana tidak berniat dalam bekerja. Siapapun, tidak peduli pendidikan atau pengalamannya, bisa kena jebakan ini. Inilah tujuh yang harus dihindari di CV Anda.

1. Pakai nama email konyol

Teman-teman kuliah Anda mungkin menganggap nama dodisijejakakeren@yahoo.com itu lucu. Tapi tim perekrut tidak berpendapat sama. Menurut Arms, itu menurunkan kredibilitas Anda.

2. Ada kesalahan eja dan tata bahasa

Sederhananya, jika Anda tidak bisa dipercaya untuk membaca ulang resume Anda, bagaimana Anda bisa dipercaya dengan detail saat bekerja?

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

3. Menggunakan font, warna-warna, dan grafis yang terlalu menyolok

Walau kreatifitas diperlukan di banyak pekerjaan, namun ada beda kreatifitas dan desain CV yang terlalu heboh. Dokumen dengan desain simpel membuat perekrut tidak kesusahan dalam membaca.

Namun, ada pengecualian untuk mereka yang melamar untuk posisi seni grafis. Walau begitu, sebaiknya tunjukkan karya Anda di portfolio daripada di halaman resume itu sendiri.

4. Tak memakai keyword

Pekerjaan yang Anda inginkan dan skill yang relevan harus ada di bagian CV yang paling mudah dibaca. Perhatikan kata-kata di deskripsi pekerjaan dan tanya diri Anda, "Apa saya memenuhi kriteria?" Jika iya, apakah itu tergambar di-resume Anda?

5. Menuliskan semuanya, tapi tak dengan pencapaian Anda

Pencari kerja kerap berlomba-lomba menuliskan siapa yang punya paling banyak pekerjaan. Padahal, lebih efektif jika Anda menuliskan apa yang sudah dicapai dalam pekerjaan Anda.

Contohnya: penonton meningkat sebanyak 30 persen atau berhasil bernegosiasi dengan perusahaan tertentu.

6. Menulis terlalu banyak

Anda sedang menulis resume, bukan buku. Tim perekrut menganggap lebih praktis jika Anda menulis dalam poin singkat.

7. Lupa mencantumkan tanggal

Saat Anda menuliskan pengalaman kerja, namun tidak mencantumkan tanggal dan tahun, itu akan membuat Anda terlihat mencurigakan. (Ikr/Ndw)

 

Video Terkini