Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur (Presdir) PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)Â Arwin Rasyid meluncurkan buku berjudul 'Telkom 3010: Inside Story Telkom Velue Creation'. Buku ini sebenarnya telah selesai ditulis pada 2009, namun sekian lama tersimpan karena kesibukan dari Arwin Rasyid sehingga buku ini diselesaikan pada akhir 2014.
Dalam peluncuran yang yang dilakukan di Senayan National Golf Club hari ini, Arwin mengatakan buku tersebut berisi tentang pengalamannya bersama jajaran direksi dan komisaris PT Telkom kala itu melakukan value-creation selama hampir dua tahun perusahaan tersebut dalam kurun waktu 2005-2007.
"Pasti muncul pertanyaan, saya seorang bankir tapi meluncurkan buku Telkom. Saya ingin menyampaikan sedikit cerita, sesungguhnya buku ini selesai ditulis 2009, tapi tidak pernah rampung karena kesibukan di CIMB, kena virus malas, entar sok, entar sok. Buku ini saya tulis, saya rasa saya merasa bersyukur karena cerita Telkom luar biasa, mengenai besarnya Telkom," ujarnya Selasa (31/3/2015).
Dia menjelaskan, agenda value-creation merupakan agenda pokok dan menjadi amanat dari pemerintahan kala itu, yaitu meningkatkan kapitalisasi pasar Telkom dari US$ 10 miliar pada 2005 menjadi US$ 30 miliar pada 2010.
Agenda ini kemudian dirangkum dan diterjemahkan ke dalam slogan TelkomGoal 3010 atau Telkom 3010 di mana arti dari 3010 adalah US$ 30 miliar di tahun 2010. Telkom 3010 merangkum semua aspek kepentingan perusahaan baik kepentingan pemegang saham, kepentingan karyawan maupun kepentingan pelanggan yang mencerminkan Golden Triangle.
"Ini yang diceritakan buku kami, sebagai referensi, bacaan, bagi cerita dan pengalaman, karya dari insan Telkom, bahu membahu membangun Telkom menjadi jaya," kata dia.
Â
Baca Juga
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir dalam peluncuran buku ini mengungkapkan pengalaman merupakan guru terbaik, dan berbagai pengalaman telah dilewati oleh seorang Arwin Rasyid.
Menurut JK, Arwin merupakan sosok yang kaya pengalaman dan seorang yang banyak belajar dari pengalaman tersebut. Pengalaman ini lah yang coba dituangkan melalui buku.
"Guru yang terbaik adalah pengalaman, kalau ingin pengalaman lebih panjang maka tulislah buku. Dia seorang bankir yang mudah bekerja di tempat lain. Banyak belajar, karena nasabahnya bermacam-macam," jelasnya.
Selain itu, Arwin juga dianggap sebagai sosok penting dari keberhasilan Telkom menjadi salah satu perusahaan kelas atas yang dimiliki tanah air.
"Soal Telkom, tentu kita apresiasi, satu-satunya perusahaaan yang IPO di Wall Street. Membanggakan, bukan hanya nilai, tapi caranya. Angka US$ 30 miliar merupakan prestasi dia dan manajemen," tandas JK. (Dny/Ndw)
Advertisement