Liputan6.com, New York - Morgan Stanley memprediksi harga berbagai jenis logam termasuk emas akan mulai bangkit di kuartal II 2015. Harga emas terus tertekan pada kuartal sebelumnya akibat cerahnya ekonomi Amerika Serikat (AS) sehingga mendongkrak dolar AS.
Dilansir dari Gold Investing News, Senin (6/4/2015), dalam laporannya Morgan Stanley menilai masih akan ada titik balik untuk harga logam muliayang disebabkan beberapa aktivitas di Benua Eropa. Perdebatan mengenai utang Yunani menjadi salah satu senjata harga emas untuk dapat bangkit sesekali waktu.
Tidak hanya kondisi Eropa, tingkat konsumsi masyarakat India juga akan menopang naiknya harga emas dunia mengingat konsumsi emas di negara tersebut cukup tinggi di dunia. Hal itu ditopang dengan adanya musim pernikahan di India antara Maret hingga Juni dalam setiap tahunnya.
Secara keseluruhan Morgan Stanley memperkirakan harga emas rata-rata berada di level US$ 1.185 per ounce. Prediksi harga emas oleh Morgan Stanley tersebut merupakan prediksi harga emas paling pesimis jika dibandingkan dengan prediksi-prediksi laporan lainnya.
Misalnya, CPM Group memperkirakan meski harga emas akan masih cenderung melemah. Namun, secara rata-rata akan berada di angka US$ 1.208 per ounce, lebih tinggi dibandingkan prediksi Morgan Stanley.
Sementara itu, Mac Neil Curry melihat kemungkinan harga emas jauh lebih tinggi dari kedua laporan sebelumnya yaitu sekitar US$ 1.300 per ounce. Dan harga emas akan mulai bangkit mulai bulan Mei nanti. (Yas/Ndw)
Â
Harga Emas Bakal Bangkit di Kuartal II-2015
Morgan Stanley memprediksi harga berbagai jenis logam termasuk emas akan mulai bangkit di kuartal II 2015. Kenapa?
Advertisement