Sukses

Top 5 Bisnis: Sniper Buatan Indonesia Bikin Kagum

Berikut lima artikel terpopuler di kanal bisnis pada Senin 6 April 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia patut bangga pada produk senjata buatan perusahaan BUMN, PT Pindad (Persero). Kenapa? Sebab, perusahaan yang bermarkas di Bandung tersebut mampu membuat senjata jenis Sniper yang memiliki kaliber peluru besar yaitu 12,7 milimeter (mm). Di dunia, cuma empat negara termasuk Indonesia yang sanggup membuat senjata ini.

Artikel Ini Dia Sniper Buatan Indonesia yang Bikin Dunia Terkesima telah menyedot perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin 6 April 2015.

Tak hanya artikel soal sniper saja yang telah menarik perhatian, operasional tol Cikampek-Palimanan dapat dilewati saat mudik Lebaran juga telah menyita perhatian.

Ingin tahu artikel mana saja yang paling banyak dibaca? Berikut lima artikel terpopuler di awal pekan ini:

1. Ini Dia Sniper Buatan Indonesia yang Bikin Dunia Terkesima

Indonesia patut bangga pada produk senjata buatan perusahaan BUMN, PT Pindad (Persero). Kenapa? Sebab, perusahaan yang bermarkas di Bandung tersebut mampu membuat senjata jenis Sniper yang memiliki kaliber peluru besar yaitu 12,7 milimeter (mm). Di dunia, cuma empat negara termasuk Indonesia yang sanggup membuat senjata ini.

2. Tol Cikampek-Palimanan Bisa Dilewati Saat Mudik Lebaran

Pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan (Palikanci) sepanjang 116,75 kilometer (km) diharapkan lebaran tahun ini bisa difungsikan. Tol ini merupakan bagian dari bagian program Jalan Tol Trans Jawa.

3. OJK Bakal Datangi Stasiun TV Pengiklan Investasi Ilegal MMM

Otoritas Jasa ‎Keuangan (OJK) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) berencana mendatangi dua stasiun televisi yang menayangkan iklan investasi penggalangan dana, Mavrodi Mondial Moneybox atau dikenal dengan Manusia Membantu Manusia (MMM). Langkah tersebut dilakukan karena perusahaan investasi asal Rusia tersebut belum mendapat izin operasi alias ilegal.

4. Tolak Jadi Komut BTN, Sukardi Kehilangan Gaji Rp 67,5 Juta/Bulan

Sukardi Rinakit menolak menjadi Komisaris Utama (Komut) PT Bank Tabungan Negara (BTN), meski telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada beberapa waktu lalu.

Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) itu menolak posisi Komut karena merasa tidak kompeten dan tak ingin menjadi beban bagi BTN.

5. Jokowi Minta Perpres DP Mobil Pejabat Dicabut, Ini Reaksi Kemenkeu

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencabut Peraturan Presiden ‎(Perpres) tentang kenaikan tunjangan uang muka mobil pejabat. Menanggapi hal ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lagi-lagi menyatakan ketidaktahuan. (Ahm/)

Video Terkini