Sukses

ATM Bank BUMN Disatukan, BRI Untung Besar

Kementerian BUMN tengah merencanakan penggabungan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk bank-bank BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengaku kebijakan penggabungan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank-bank BUMN akan menguntungkan perseroan.
Sebab, BRI digadang-gadang menjadi bank yang mengelola server dari penggabungan ATM tersebut.

Direktur BRI M. Irfan mengaku perseroan siap menjadi pengelola server tersebut karena sudah memiliki satelit sendiri.  "Ya jelas, ya harus untung sebesar-besarnya dari itu. Nanti masuk fee base," kata dia di Gedung BRI, Selasa (7/4/2015).

Walaupun hal itu masih berupa wacana, namun manajemen BRI terus mempersiapkan kehandalan sistem IT untuk memfasilitasi wacana yang dilontarkan Menterin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

Tak hanya itu, BRI juga tengah mendidik beberapa karyawannya untuk lebih mendalami sistem IT terutama yang berkaitan dengan satelit.

"‎Kami sekolahkan. Kami didik orang-orang kita supaya mereka fokus dan mumpuni," tutur Irfan.

Saat ini sebenarnya BRI sudah memiliki sistem ATM bersama, lanjut Irfan, hanya saja itu masih terkoneksi dengan bank-bank swasta.  Sementara dengan bank BUMN, sistem yang digunakan‎ hanya berupa ATM Link yang pengoperasiannya masih menjadi tanggung jawab bank masing-masing.

Seperti diketahui, Menteri BUMN Rini Soemarno mengusulkan untuk penyatuan ATM bank-bank BUMN untuk mengurangi biaya operasional masing-masing bank.

Dengan adanya pengurangna biaya operasi masing-masing bank diharapkan dapat mengurangi beban perusahaan sehingga perbankan dapat menurunkan suku bunga pinjamannya.

Rencananya, BRI digadang-gadang menjadi bank pemegang server sistem penggabungan tersebut. Selain karena jumlah kantor wilayahnya yang banyak, BRI juga memiliki satelit sendiri. (Yas/Ndw)