Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan PT PLN (Persero) untuk melakukan efisiensi. Pasalnya, subsidi listrik akan dikurangi Rp 30 triliun untuk tahun ini.
Jokowi mengaku telah menekankan Direksi PLN untuk melakukan efisiensi dalam melakukan pembangkitan listrik sehingga bisa mengurangi biaya produksi listrik.
"Karena saya tekankan PLN harus efisiensi. Kita minus (subsidi listrik berkurang) Rp 30 trliun untuk tahun ini," kata Jokowi, di kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (7/4/2015).
Direktur Utama PT PLN Sofyan Basyir mengungkapkan, subsidi listrik selama ini digunakan untuk membiayai produksi pembangkit listrik dan subsidi untuk golongan pelanggan 450 voltampere (VA) dan 900 VA.
"Subsidi untuk dukung BBM. Pelanggan 450 VA dan 900 VA. Mereka rakyat miskin, negara wajib berikan subsidi," tuturnya.
Efisiensi yang akan dilakukan PLN adalah dengan mengganti pembangkit listrik yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan pembangkit yang menggunakan bahan bakar yang lebih murah.
"Dulu pakai BBM seperti di Medan dan Bali. Pengunaan bisa sampai menghabiskan anggaran Rp 16 triliun. Dengan beroperasinya PLTU Nagan Raya, PLTU Pangkalan Susu, dan Arun akan hilangkan posisi pembangkit diesel yang kurangi," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Jokowi Ingatkan Direksi PLN Agar Lebih Efisien
Presiden Joko Widodo memerintahkan PT PLN (Persero) untuk melakukan efisiensi.
Advertisement