Sukses

Pemerintah Yakin Pelabuhan Pengganti Cilamaya Tetap Untung

Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago mengatakan, pelabuhan baru pengganti cilamaya membutuhkan studi kelayakan menyeluruh.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan pelabuhan Cilamaya resmi batal. Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) tengah sibuk ‎mengincar lokasi lain sebagai penggantinya. Pihaknya memastikan pembangunan pelabuhan baru ini bakal tetap menguntungkan seperti rencana Cilamaya, Jawa Barat.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago masih bungkam mengenai pengganti lokasi rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat, apakah bakal digeser ke Subang dan Indramayu.

"Titik penggantinya belum fix. Yang sudah pasti adalah tidak jadi di Cilamaya," tegas dia usai Diskusi tentang Penyusunan RKP 2016 di kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (9/4/2015).

Lebih lanjut Andrinof mengatakan, pembangunan pelabuhan baru ini membutuhkan studi kelayakan (feasibility study/FS). Hanya saja pelaksanaan studi kelayakan perlu menunggu penetapan lokasi anyar pelabuhan pengganti Cilamaya.

"Tunggu dulu, nanti dipastikan di mananya. Ada studi kecil yang melibatkan konsultan pintar. Yang penting harus ada kajian kelayakan yang komprehensif dan melihat dari berbagai aspek," ujar Andrinof.
‎

Dia mengakui, ada sedikit kekurangan dalam studi kelayakan pelabuhan Cilamaya lalu. Sehingga pemerintah akan memperbaikinya di rencana pelabuhan penggantinya. Andrinof pun memastikan, pembangunan pelabuhan baru ini tetap akan menguntungkan meski Cilamaya batal.

"‎Kalau menguntungkan pasti menguntungkan. Sekarang tinggal memikirkan bagaimana bisa menguntungkan bagi masyarakat," cetus Eks Pengamat Kebijakan Publik itu.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla memutuskan untuk membatalkan pembangunan pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeldjono mengungkapkan salah satu pertimbangan pembatalan proyek tersebut dikarenakan akan menghapus banyak lahat pertanian masyarakat sekitar.

"Kalau saya, plus minusnya itu pasti ada, minusnya lahan pertanian pasti akan berkurang padahal lahan pertanian teknis kelas satu di Indonesia itu di Jatiluhur," kata Basuki.

Basuki menjelaskan, jika nantinya pelabuhan dibangun akan ada proyek-proyek pendukung yang secara langsung mengurangi lahan pertanian.
‎

"Jadi kalau itu dibangun, pasti kita bikin jalan, begitu dibangun jalan pasti akan tumbuh permukiman dan usaha lain, jadi lahan pertanian menyusut, kalau saya cuma itu,‎" tegas Basuki. (Fik/Ahm)