Sukses

Pelabuhan Pengganti Cilamaya Dibangun di Subang atau Indramayu?

Pemerintah Jokowi membutuhkan waktu enam bulan untuk menentukan lokasi pengganti Pelabuhan Cilamaya.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan waktu setengah tahun atau 6 bulan untuk menentukan lokasi alternatif rencana Pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat yang bergeser ke arah Timur. Walaupun pindah, investasi megaproyek ini dipastikan tetap sama sekira Rp 34,5 triliun.

"Kajian tambahannya memakan waktu 6 bulan, jadi target bisa selesai 2015. Kajian ini untuk menentukan lokasi persis pelabuhan yang akan dibangun," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrinof A Chaniago di Jakarta, Kamis (9/4/2015).

Sebagai alternatif atau pengganti, lanjutnya, pembangunan pelabuhan bergeser ke arah Timur antara Subang ke Indramayu, bukan Barat seperti Bekasi. kajian ini akan melibatkan pihak swasta secara teknis termasuk pembangunannya.

Kendati bergeser, Andrinof memastikan investasi pelabuhan baru ini tidak akan banyak berubah. Kebutuhan anggaran yang harus dipersiapkan untuk menggarap proyek tersebut sekira Rp 34,5 triliun.
 
"Nilainya tidak berubah, berkurang pun enggak mungkin. Tapi bisa jadi investasi bertambah, karena kita akan pikirkan membangun kereta api atau jalan tol dari Karawang ke pelabuhan. Mana manfaatnya yang paling besar dan paling murah, itu yang dipilih," jelas dia.

Pemerintah, katanya, mungkin saja ikut menanamkan modalnya ke proyek ini. "Nanti kita lihat mana yang lebih menguntungkan. Kalau bisa swasta kan enak, pemerintah enggak perlu keluar uang," terang Andrinof.

Dia menegaskan, Pelabuhan Cilamaya ataupun pelabuhan penggantinya ini akan memfasilitasi perusahaan-perusahaan Jepang yang berinvestasi di Indonesia, khususnya di sekitar kawasan industri Karawang.(Fik/Ndw)