Sukses

Sepertiga Pegawai Singapura Berencana Berhenti Kerja Tahun Ini

Tiga dari sepuluh atau hampir sepertiga dari seluruh karyawa di Singapura berencana untuk berhenti dari pekerjaannya tahun ini.

Liputan6.com, Singapura - Perusahaan penyedia layanan sumber daya manusia dan perekrutan, Randstad baru-baru ini menemukan fakta yang cukup mengejutkan dari survei yang digelarnya di Singapura.

Bagaimana tidak, tiga dari sepuluh atau hampir sepertiga dari seluruh karyawa di Singapura berencana untuk berhenti dari pekerjaannya tahun ini.

Mengutip laman CNBC, Sabtu (11/4/2015), alasan para karyawan tersebut berhenti adalah untuk mencari peluang kerja baru yang lebih menguntungkan.

Survei tersebut juga menemukan, prospek karir yang tak menjanjikan, gaji rendah, serta rendahnya perhatian perusahaan menjadi penyebab utama para karyawan meninggalkan pekerjaannya.

"Dengan tingkat pengangguran yang terus meningkat hingga 1,9 persen, Singapura masih menjadi pasar tenaga kerja yang baik. Para pegawai mampu memilih perusahaan yang diinginkan utnuk bekerja, dan mencari yang terbaik," terang Country Director Randstad di Singapura, Michael Smith.

Dia menjelaskan, kemajuan berkarir, kompensasi yang kompetitif dan jam kerja yang fleksibel kini menjadi incaran para pegawai. Dalam mencari pekerjaan baru, tiga hal tersebut seringkali menjadi syarat utama.

Meski banyak yang berencana untuk berhenti bekerja, para karyawan mengaku puas dengan posisinya sekarang di perusahaan. Itu lantaran dirinya mendapatkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karir.

Keseimbangan hidup adalah salah satu dari tiga kriteria teratas bagi karyawan yang berusia 25 dan 44 tahun saat memilih pekerjaan. Selain itu, kesehatan finansial perusahaan dan gaji yang kompetitif juga ikut menjadi syarat utama.(Sis/Nrm)

 

Video Terkini