Sukses

Negara Ini Masih Jadi Eksportir Beras Terbesar Dunia

Soal ekspor beras, India berhasil mengungguli Thailand yang sempat mengunggulinya pada kuartal akhir 2014.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Jika banyak negara masih mengimpor beras, maka beda halnya dengan India yang berhasil mempertahankan posisinya sebagai ekspotir beras terbesar di dunia sepanjang 2014. India berhasil mengungguli Thailand yang sempat mengunggulinya pada kuartal akhir 2014.

Mengutip laman Bernama, Sabtu (11/4/2015), ekspor beras India dan Thailand memang melonjak drastis pada akhir 2014 dan revisi terakhir menunjukkan India mengungguli Thailand.

Dengan begitu, India berhasil mempertahankan posisinya sebagai eksportir terbesar dunia seperti rilis yang dilaporkan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO).

India tercatat mengekspor 11,3 juta ton beras. Bedanya sangat tipis dengan Thailand yang mengekspor 11 juta ton besar di tahun yang sama.

Meski begitu, laporan FAO memprediksi Thailand akan mampu merebut kembali posisinya sebagai eksportir beras terbesar di 2015.

FAO memprediksi ekspornya dapat meningkat hingga 11,2 juta ton besar dibandingkan India yang hanya akan mengirim 9,3 juta ton beras tahun ini.

Dengan situasi saat ini di mana panen beras sering mengalami gangguan, produksi beras akan mengalami kontraksi yang sama sejak 2009. Namun begitu, harga beras global masih lumayan stabil di pasaran.

FAO juga memprediksi produksi padi global akan menurun 3,3 juta ton sejak Desember menjadi 741,3 juta ton beras.

"Produksi beras Thailand menurun 2,7 persen pada 2014 menjadi 34,3 juta ton. Itu lantaran hasil panen yang rusak lantaran pemangkasan di lahan penanaman padi," ujar asisten Direktur Jenderal FAO untuk Asia Pasifik Hiroyuki Konuma.

Rice Market Monitor FAO memperkirakan bahwa di bawah kondisi cuaca normal, 2015 akan menjadi waktu pemulihan bagi produksi padi di seluruh dunia dan dapat menghasilkan 750 juta ton.

Dengan jatuhnya harga beras internasional, banyak negara importir beras berusaha menghentikan aksi pembelian yang terlalu berlebihan. Indonesia diprediksi akan mengurangi impor berasnya hingga 25 persen tahun ini.(Sis/Nrm)