Liputan6.com, Jakarta - Lifting minyak perdana hasil produksi Lapangan Banyu Urip Blok Cepu dikirim ke fasilitas pengelolaan minyak mentah (kilang) PT Pertamina (Persero), pada Minggu (12/4/2015).
Saat lifting pertama ini, PT Pertamina EP Cepu (PEPC), Pemerintah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan mengirimkan 550 ribu barrel minyak mentah ke kilang–kilang Pertamina RU IV di Cilacap dan RU VI di Balongan dengan menggunakan Kapal Tanker milik PT Pertamina (Persero) yaitu MT. Gunung Geulis. Demikian mengutip dari situs resmi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Minggu (12/4/2015).
Minyak ditampung pada terminal penyimpanan Kapal Floating Storage and Offloading (FSO) Gagak Rimang. FSO Gagak Rimang merupakan tempat penampungan minyak mentah yang diproduksi dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu.
Advertisement
Lifting pertama ini merupakan capaian penting dalam Proyek Lapangan Banyu Urip yang mengintegrasikan semua komponen produksi yang telah selesai dibangun sebelumnya, yaitu jalur pipa darat sepanjang 72 km, jalur pipa laut sepanjang 23 km, dan juga menara tambat serta FSO yang terletak di Laut Jawa.
Lifting perdana produksi Lapangan Banyu Urip dari FSO Gagak Rimang juga direncanakan dilaksanakan hari ini. Produksi minyak Blok Cepu dapat membantu mencapai target lifting minyak yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar 825 ribu barel per hari (bph). Pada Oktober hingga Desember 2015, produksinya dapat mencapai 205 ribu bph.
Sebelumnya SKK Migas mencatat produksi terjual (lifting) minyak hingga kini masih belum mencapai target APBN-P 2015. Kepala Humas SKK Migas Rudianto Rimbono mengatakan, lifting minyak Indonesia hingga kini mencapai 767 ribu barel per hari. Angka ini masih jauh dari target APBN-P sebesar 825 ribu bph.
Minyak Blok Cepu Bakal Diolah di Kilang Balongan
Minyak Blok Cepu Bakal Diolah di Kilang Balongan
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro mengharapkan tingkat produksi Blok Cepu yang terus meningkat, dengan anak perusahaan Pertamina EP Cepu memiliki participating interest 45 persen, dapat berkontribusi signifikan bagi produksi minyak nasional.
Dia mengatakan, lifting minyak sebanyak 550 ribu barel dari Blok Cepu, akan dikapalkan menggunakan MT Gunung Geulis, kapal milik Pertamina berjenis long range (LR) yang memiliki bobot mati 107.538 DWT.
"Minyak dari Blok Cepu ini akan diolah di Kilang Balongan dan Kilang Cilacap yang merupakan tulang punggung utama pasokan kebutuhan energi, khususnya BBM di pulau Jawa. Minyak ini akan diangkut menggunakan MT Gunung Geulis," tutur Wianda.
Kapal tanker MT Gunung Geulis sebelumnya telah digunakan untuk melakukan lifting perdana minyak Saharan dari hasil produksi Blok 405a yang dikelola Pertamina di Aljazair. Kapal dengan awal 26 orang tersebut telah memenuhi persyaratan SIRE sehingga dapat diterima oleh terminal-terminal migas Internasional.
Kilang Balongan di Indramayu memiliki kapasitas 125 MBSD dan menghasilkan produk BBM, yang utamanya dipasok untuk memenuhi kebutuhan DKI Jakarta dan Jawa bagian Barat. Sedangkan Kilang Cilacap berkapasitas 348 MBSD merupakan kilang strategis karena memasok sekitar 34% kebutuhan BBM nasional. (Pew/Ahm)
Advertisement