Sukses

Masyarakat RI Belum Siap Kelola Energi Nuklir

Jika pemerintah memutuskan untuk mengembangkan nuklir, pasti akan ada penolakan dari masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha wanita, Dewi Motik meminta agar pemerintah Indonesia menggunakan energi nuklir sebagai bentuk diversifikasi energi. Namun, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menilai masyarakat Indonesia belum siap untuk mengelola energi nuklir.

"Pak Wapres, saya sering ikuti konferensi energi di luar negeri. Terakhir saya ikut konferensi di Norwegia. Begitu saya bilang dari Indonesia, banyak teman-teman asing tanya kenapa kita tidak gunakan energi nuklir? Banyak negara maju gunakan energi nuklir," kata Dewi Motik dalam seminar bertema 'Indonesia dan Diversifikasi Energi' di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/4/2015).

Menanggapi hal itu, Wapres JK menunjelaskan energi nuklir memang memiliki potensi yang besar. Namun, tidak semua negara maju menggunakan energi nuklir, terutama setelah insiden bocornya radioaktif nuklir akibat gempa dan tsunami pada 2011 lalu.

"Bicara nuklir itu potensi besar, tapi dunia terbelah pendapatnya akibat insiden Fukushima. Sehebat-hebat orang Jepang bisa seperti itu (terjadi insiden), apalagi kita yang sembrono, bisa buat khawatir masyarakat," tegas JK.

Tak hanya itu, lanjut Mantan Ketua Umum Golkar, dalam membangun suatu infrastruktur pemerintah harus menyesuaikan dengan lingkungan. Salah satunya  mengenai bahaya yang mengancam jika gempa terjadi di di Indonesia.

"Berapa banyak gempa yang terjadi di sini? Teknologi (pembangkit) nuklir bisa di sini, tapi kebijakan itu harus lihat lingkungannya juga," jawab JK.

Seandainya pemerintah mau laksanakan diversifikasi dengan nuklir, JK memprediksi akan ada penolakan dari masyarakat. Ia menuturkan pembangkit energi dengan nuklir hanya bisa ditempatkan di Kudus, Jawa Tengah.

"(Pembangkit tenaga dari) Nuklir cuma bisa di Jawa cuma bisa di Kudus, Muria situ. Baru bicara satu kalimat saja keluar dari mulut menteri, seluruh kyai dan masyarakat sudah demo. Belum apa-apa, baru bicara. Bagaimana mau dibangun? Tidak semua dunia ada, kita ikut," terang JK.

Ia melanjutkan, negara-negara lain memakai nuklir karena tidak memiliki sumber daya alam untuk menghasilkan energi. "Korea tidak ada batu bara, hydro, atau gas alam, makanya gunakan nuklir. Jadi, kebijakan sesuai negaranya. Amerika itu pakai batu bara dan sekarang mau konversi ke gas. Tidak semua negara pakai nuklir," papar dia.(Pew/Ndw)