Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero)Â mengungkapkan alasan mengapa harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual oleh mereka bisa lebih mahal jika dibanding dengan perusahaan lain yang juga memiliki izin untuk menjual BBM. Status perusahaan negara menjadi penyebab utama harga BBM Pertamina lebih mahal.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina mendapat mandat untuk memasarkan BBM ke seluruh Indonesia termasuk ke daerah pelosok-pelosok dari Sabang sampai Merauke. Tugas tersebut membuat beban operasional Pertamina meningkat karena harus membutuhkan biaya yang lebih untuk mengangkut BBM ke daerah-daerah.
Berbeda, perusahaan penjual BBM swasta seperti PT Shell Indonesia dan PT PT Total Oil Indonesie hanya memsarkan BBM di lokasi-lokasi yang memiliki pasar besar. Oleh karena itu, kedua perusahaan tersebut hanya membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota-kota besar saja.
"Swasta diberikan kebebasan jual BBM tempat umum, sedangkan Pertamina harus suplay dari Sabang sampai Merauke tak Peduli jaraknya," kata Dwi dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Dwi melanjutkan, Pertamina juga dibebani menyediakan cadangan BBM selama 20 hari, hal tersebut membuat biaya operasional juga meningkat. Peningkatan biaya operasional tersebut oleh Pertamina akhirnya dibebankan kepada pembeli. "Pertamina memilki beban inventori cadangan nasional 20 hari," ungkapnya.
Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang menambahkan, alasan lain kenapa nilai jual BBM Pertamina lebih mahal karena BBM yang dijual Pertamina dikenakan Pajak Bahan Bakar Kendaraan (PBBKB) oleh Pemerintah Daerah, sedangkan badan usaha lain tak dikenakan pajak tersebut. Hal ini juga menyebabkan harga jual BBM untuk industri dari Pertamina lebih mahal ketimbang badan usaha lain.
"Pemberlakuan PBBKB jadi harus menyetor sedangkan PBBKB badan usaha lain tidak kena, Pemda minta Pertamina wajib, tiap Pemda beda ada 17 persen ada 10 persen," pungkasnya.
Selama in harga jual BBM Pertamina selalu lebih tinggi jika dibanding dengan Shell maupun Total. Berdasarkan pantauan Lioputan6 di beberapa SPBU yang beroperasi di Jakarta, Pertamina membandrol produk BBM jenis Pertamax Plus 95 di harga Rp 9.850 per liter, Pertamax 92 di harga Rp 8.600 per liter dan Pertamina Dex Rp 11.600 per liter.
Dua perusahaan penjual Bahan Bakar Minyak lainnya membandrol harga di bawahnya/ SPBU PT Total Oil Indonesie kawasan Setu Jakarta Timur, membandrol BBM jenis Performance 92 di harga Rp 8.750 per liter, Performance 95 di harga Rp 9.950 per liter dan Performance diesel Rp 11.500 per liter.
Sedangkan perusahaan minyak asal Belanda Shell Indonesia menjual Produk BBM jenis Super di level Rp 8.700 per liter, V-Power di banderol Rp 9.900 per liter dan Diesel di harga Rp 11.300 per liter. (Pew/Gdn)
Ini Alasan BBM Pertamina Bisa Lebih Mahal dari Shell dan Total
Pertamina mendapat mandat untuk memasarkan BBM ke seluruh Indonesia termasuk ke daerah pelosok.
Advertisement