Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memperkirakan kuota elpiji ukuran 3 kilogram (kg) akan jebol tahun ini, jika pemerintah tak segera melarang orang kaya memakai elpiji yang disubsidi tersebut.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, kuota elpiji 3 kg tahun ini mencapai 5,7 juta metrik ton. Selain digunakan kalangan tidak mampu, kuota tersebut juga diserap oleh masyarakat mampu.
Dengan adanya kenaikan harga elpiji 12 kg pada awal April 2015 menjadi Rp 141.000 dari Rp 134.700 per tabung membuat 20 persen konsumen elpiji 12 Kg berhijrah gunakan elpiji 3 kg.
"Sekitar 20 persen. Sampai Maret ini masih terkontrol sebenarnya," kata Ahmad di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Ahmad menambahkan, kuota elpiji bersubsidi tersebut juga dibebani tambahan paket perdana elpji 2 juta kepala Keluarga untuk sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan. Namun, saat ini program tersebut belum berjalan karena anggaran pemerintah belum turun.
Menurutnya, jika program paket perdana konversi minyak tanah ke epiji tersebut berjalan dan program pengendalian konsumsi elpiji dengan menggunakan kartu paling lambat Juli tak dilakukan maka kuota elpiji tahun ini akan jebol.
"Kuota belum mulai karena anggaran APBN belum cair, Kalau paket perdana 2 juta jalan kurang. kartu pengendali keluar bisa cukup. Juni Juli, masih aman kalau terlambat kita tambah kuota," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Â