Liputan6.com, Berlin - Volkswagen kini tengah bergulat dengan krisis kepemimpinan setelah Chief Executive Officer (CEO) Martin Winterkorn menyatakan dirinya akan tetap memperjuangkan pekerjaannya meskipun pimpinan perusahaan pembuat mobil itu dilaporkan tak lagi mempercayainya sebagai CEO. Chairman of Supervisory Board of Volkswagen Group Ferdinand Piech, diketahui mulai menjaga jarak dengan Winterkorn dan ada kemungkinan menggesernya.
Kondisi itu tentu memperlihatkan perbedaan pendapat yang tidak biasa antara dua pemimpin tertinggi Volkswagen.
Mengutip laman Reuters, Jumat (17/4/2015), pernyataan Piech dipandang para analis dapat merusak prospek pembaharuan kontraknya sebagai CEO yang akan berakhir pada Desember 2016. Dia juga dipandang ingin menjadi pimpinan Volkswagen sendirian hingga pensiun.
Advertisement
Perbedaan pendapat muncul saat VW berusaha memangkas miliaran euro dari anggaran pembiayaan guna mendorong profitabilitas pada divisi-divisi inti yang bermasalah dan mendorong operasinya di Amerika Serikat. Langkah itu diambil saat perusahaan tengah berusaha membentuk aliansi merek truk yang telah lama direncanakan.
Selama delapan tahun, Winterkorn, telah menjadi saksi bagaimana perusahaan Jerman itu bertransformasi dari perusahaan yang terbebani biaya tenaga kerja tinggi menjadi salah satu perusahaan otomotif paling sukses di dunia. Dia mneyatakan, dirinya tidak akan lari dari pekerjaan dan berani bertindak karena dukungan dari sekutu yang kuat di kantornya di Wolfsburg.
Sementara juru bicara Volkswagen menolak untuk mengomentari laporan tersebut. Kantor Piech di Salzburg, Austria, juga tidak memberikan komentar mengenai pernyataan tersebut.
Frankfurter Jerman Allgemeine Sonntagszeitung melaporkan, akhir pekan lalu Winterkorn menyatakan tidak akan membiarkan dirinya tersingkir dari VW.
Di bawah pengawasan Winterkorn itu, VW memang telah berkembang dari delapan menjadi duabelas merek, lebih dari dua kali lipat pabrik produksi mobil menjadi lebih dari 100 lokasi dan mendorong penjualan hingga 64 persen hingga mencetak rekor 10,1 juta kendaraan tahun lalu.
Negara bagian Lower Saxony, markas utama VW dan tempat di mana sepertlima hak bersuara VW berada, juga mewakili 20 anggota direksi supervisor VW kini memberikan dukungan pada Winterkorn.
Bersama-sama mereka memiliki kontrol mayoritas panel yang dapat mengangkat dan memberhentikan para pejabat eksekutif. Keputusan penting seperti gedung dan penutupan pabrik membutuhkan mayoritas dua pertiga dari direksi tersebut.
Namun, pimpinan VW memiliki rekam jejak senang menekan eksekutif sendiri. Dalam sebuah wawancara Wall Street Journal yang diterbitkan pada Maret 2006, Piech, ketua dewan pengawas pada saat itu, mengatakan itu apakah kontrak CEO Bernd Pischetsrieder akan diperpanjang sebagai `open issue` karena oposisi dari perwakilan buruh.
Pada November 2006, VW mengumumkan bahwa Pischetsrieder telah setuju untuk mengundurkan diri, dan pada 2007 Winterkorn menggantikan posisi tesrebut, dan menjadi sekutu dekat Piech dan kepala divisi Audi VW.
Pada 2009, Piech merusak reputasi CEO Porsche Wendelin Wiedeking dan CFO Holger Haerter. Kedua eksekutif berhenti dalam waktu dua bulan. (Sis/Ndw)