Liputan6.com, Jakarta - Konferensi Asia Afrika (KAA) mulai diselenggarakan di Jakarta pada Minggu (19/4/2015) dengan diwali diskusi Selatan Selatan yang dibuka oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta COnvention Centre (JCC), Jakarta Pusat.
Dalam rencana awal, KAA ini akan dihadiri oleh 109 Kepala Negara. Namun hingga perhelatan sudah dimulai tercatata baru 32 Kepala negara dan 107 Delegasi Negara yang menyatakan persetujuannya untuk menghadiri KAA di Jakarta dan Bandung.
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengaku, ada hal positif bagi Indonesia dengan tidak hadirnya seluruh undangan Kepala Negara tersebut, yaitu dalam hal anggaran. Pratikno menjelaskan pemerintah bisa menghemat anggaran dari kseseluruhan anggaran yang sudah dialokasikan mencapai Rp 200 miliar lebih itu.
"Ada Rp 200 miliar, tapi memang kan asumsinya ada 109 kepala negara yang hadir, ini kan banyak kepala negara yang gak bisa hadir jadi akan berkurang," kata Pratikno di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (19/4/2015).
Alokasi anggaran KAA tersebut sudah dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015. Anggaran tersebut dibagi dalam tiga alokasi yaitu ke Kementerian Pariwisata, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan APBD Pemkot Bandung.
Ditambahkan Pratikno, penghematan paling banyak akan ada di bagian protokoler dan fasilitas penginapan bagi para delegasi negara yang hadir. "Dari sisi keprotokoleran menjadi lebih turun, dari sisi hotel, tadinya kelaes Presidential Suit menjadi Suit begitu saja, iringan mobil dari 9 menjadi berkurang, kalau Presiden kan satu romobongan menjadi 9 mobil," jelas dia.
Untuk pengawasan alokasi anggaran KAA tersebut, pemerintah telah bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hal ini demi menjaga transparansi alokasi dana APBNP 2015.
Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60Â resmi dimulai di Jakarta Convention Center, Minggu (19/4/2015). Delegasi dari 107 negara Asia dan Afrika tercatat menghadiri sesi Pertemuan Pejabat Tinggi atau Senior Official Meeting (SOM).
"Hadir dalam sesi SOM ini ada 107 Duta Besar dan Direktur Jenderal di Kementerian Luar Negeri masing-masing negara," ujar Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri Siti Sofia Sudarma.
Selain dihadiri delegasi 107 negara, sambung Siti, pertemuan dan peringatan KAA juga akan dihadiri 32 kepala negara atau pemerintahan. "Sampai hari ini 32 (Kepala Negara atau pemerintahan) menyatakan hadir," ujar Siti.
Kepala negara dan kepala pemerintahan yang telah mengonfirmasi akan hadir itu antara lain dari negara Brunei Darussalam, Jordania, Swaziland, Tiongkok, Korea Utara, Iran, Madagaskar, Malawi, Myanmar, Namibia, Sudan, Timor Leste, Vietnam, Zimbabwe, Bangladesh, Kamboja, Mesir, Gabon, Malaysia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, dan Thailand.
Sementara 6 wakil kepala negara atau wakil kepala pemerintahan yang telah mengonfirmasi akan menghadiri Peringatan ke-60 tahun KAA yakni dari Aljazair, Angola, Liberia, Filipina, Seychelles, dan Zambia. (Yas/Gdn)
Banyak Kepala Negara Tak Hadir, Anggaran KAA Bisa Dihemat
Untuk pengawasan alokasi anggaran KAA, pemerintah telah bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Advertisement