Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan akan meluncurkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru dengan nama Pertalite pada Mei 2015. Produk ini memiliki kadar oktan antara 90-91, yaitu antara Premium yang beroktan 88 dan Pertamax yang beroktan 92. BBM baru ini disebut menjalankan saran dari Tim Refomasi Tata Kelola Minyak dan Gas (Migas).
Namun Anggota Tim Refomasi Tata Kelola Migas Agung Wicaksono menegaskan bahwa peluncuran produk baru ini belum sesuai dengan rekomendasi dari timnya untuk menghapuskan BBM ron 88. "Tim rekomendasinya bukan penghapusan Premium, bukan pengalihan Premium menjadi Pertalite tetapi hapuskan ron 88 dan pengalihan ron 88 ke ron 92. Pertalite yang ron 90 tentu kalau pakai kriteria tim tadi belum sesuai, karena arahnya ke 92," ujar di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (19/4/2015).
Meski alasan Pertamina bahwa peluncuran produk ini sebagai bagian dari proses menghapuskan Premium secara bertahap, hal tersebut harusnya bisa dilakukan secara langsung tanpa harus mengeluarkan produk yang beroktan 90.
"Tapi kalau Pertamina bilang bertahap dari 88 ke 90 ke 92 itu silakan. Tapi yang paling penting kami mendorong bertahap itu bukan bertahap ron-nya. Kalau dari 88 mau jadi 92 apakah artinya harus lewat 90 dulu? Ini yang tentunya Pertamina silakan punya langkah demikian. Tapi jangan sampai menimbulkan kekisruhan di masyarakat," lanjutnya.
Peluncuran pertalite ini, Agung menambahi, harus disertai regulasi yang bisa memayunginya. "Pertalite ini nanti apakah produk regulated atau tidak? Kalau Premium iya ada Perpres-nya. Kalau Pertalite ini bukan regulated product," tandasnya.
Seperti diketahui, Pertamina memastikan akan meluncurkan produk terbarunya yang dinamakan Pertalite pada Mei 2015. Produk BBM baru ini nantinya memiliki kadar RON 91. Pertalite ini akan memiliki kualitas lebih baik daripada premium, mengingat kadar RON di premium hanya 88. Namun produk ini memiliki kualitas lebih rendah dibanding Pertamax yang memiliki RON 92.
‎Pertalite merupakan produk asli pengembangan Pertamina. Pertalite ini dipasarkan sebagai BBM transisi karena ke depan untuk jenis Premium secara perlahan akan lenyap dari pasaran. Hingga saat ini hanya Indonesia yang masih menggunakan BBM dengan kandungan RON 88 di dunia.
Keunggulan Pertalite
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyebutkan, keunggulan produk BBM baru tersebut antara lain lebih bersih ketimbang premium. Ini karena BBM tersebut memilik Research Octant Number (RON) di atas 88 yang terkandung dalam premium. "Ada dua preposisi dari produk ini. Satu, punya performance lebih baik dari 88 karena kadarnya lebih tinggi," kata Wianda.
Keunggulan lain BBM baru berlabel Pertalite dibanderol dengan harga yang lebih murah ketimbang Pertamax dengan kadar RON 92. Nantinya masyarakat akan mendapatkan BBM kualitas baik dengan harga lebih murah. "Dari segi harga, lebih ekonomis dari 92 karena kondisinya lebih rendah dari 92," lanjutnya.
Untuk memasarkan produk baru tersebut, Pertamina sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah yaitu Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Komunikasi sudah dilakukan, laporan sudah ke Menteri ESDM dan BUMN, license yang dperlukan itu terkait spek BBM," tutur dia. (Dny/Gdn)
Peluncuran Pertalite Tak Sesuai Rekomendasi Tim Reformasi Migas
Pertamina memastikan akan meluncurkan produk terbarunya yang dinamakan Pertalite pada Mei 2015.
Advertisement