Liputan6.com, Jakarta - Lippo Group kini tengah aktif mengepakkan sayap bisnisnya dengan berinvestasi di kawasan ASEAN. Wakil Chairman Lippo Group, James Riady, mengungkapkan, Myanmar, Vietnam dan Laos merupakan beberapa negara yang menjadi sasaran bisnisnya.
"Di setiap negara, kami siapkan dana investasi sekitar US$ 300 juta - US$ 500 juta," tuturnya di sela acara World Economic Forum on East Asia 2015 di Jakarta, Senin (20/4/2015).
Di Myanmar, James menjelaskan, pihaknya berencana membangun 12 rumah sakit dengan kisaran dana investasi antara US$ 300 juta - US$ 500 juta. Rumah sakit keduanya di Myanmar untuk Siloam, rencananya rampung dibangun tahun ini.
Selain Myanmar, Kamboja juga turut menjadi salah satu target investasi Lippo Group. Kamboja dinilai sangat terbuka bagi para investor asing.
"Kamboja juga menawarkan potensi luar biasa, kami tengan berisaha membangun rumah sakit, hotel, dan sekolah, lagi dijajaki," terangnya.
Ini bukan pertama kali, Lippo Group berbisnis di Kamboja. James mengungkapkan, 30 tahun lalu Lippo Bank merupakan bank asing pertama yang masuk ke Kamboja. Meski diakui James, saat itu kondisi banknya masih prematur.
"Perbankan Kamboja kita lihat ada peluang, bisa akuisisi atau bangun baru. Bank yang diincar masih rahasia, yang jelas potensi perbankan di sana bagus," tandas dia. (Sis/Nrm)