Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan, dari pada mengeluarkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru yaitu pertalite, lebih baik Pertamina berkonsentrasi memproduksi premium.
"Kita bicarakan dengan Menteri ESDM soal pertalite, kita setuju, Pertamina konsentrasi dulu untuk produksi premium," ujarnya dalam World Economic Forum, di Hotel Shangri La, Jakarta, Senin (20/4/2015).
Dia mengungkapkan, saat ini masyarakat masih banyak bergantung pada BBM beroktan 88 tersebut. Sebab itu penyediaan bahan bakar ini seharusnya lebih diutamakan Pertamina.
"Kita harus utamakan lebih baik untuk lebih produk premium, di mana terjangkau dengan masyarakat," lanjutnya.
Meski demikian, persoalan pertalite ini akan diserahkan kepada Kementerian ESDM dan Pertamina. Menurut Rini yang terpenting dalam hal ini yaitu bagaimana impor BBM bisa dikurangi namun tidak mengorbankan masyarakat.
"Yang paling utama impor efisien, bagaimana impor dan jangka waktunya. Pertalite bisa saja kita produksi. Tapi sebagai pilihan, bukan pengganti premium," tandasnya. (
Menteri BUMN Tak Ingin Pertalite Jadi Pengganti Premium
Saat ini masyarakat masih banyak bergantung pada BBM beroktan 88 tersebut. Sebab itu penyediaan bahan bakar ini seharusnya lebih diutamakan
Advertisement