Sukses

Ini Pola Produksi Barang Era Modern Versi Menkeu

Kini negara-negara di ASEAN harus mulai meninggalkan pola bisnis lama, seperti ingin memproduksi satu produk secara utuh di negeri sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Melalui pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), hubungan bisnis antar negara anggotanya dapat menjadi lebih konstruktif terlebih lagi dengan visi perdagangan bebas yang diusung kelompok regional tersebut.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, kini negara- negara di Asean harus mulai meninggalkan pola bisnis lama, seperti ingin memproduksi satu produk secara utuh di dalam negeri sendiri.

"Misalnya, Anda ingin memproduksi TV berlabel Indonesia, tapi semua komponen ingin dari Indonesia juga, itu gayanya sudah old-fashioned," tutur Bambang saat menjadi pembicara di sesi diskusi dalam acara 'World Economic Forum on East Asia 2015' di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Menurutnya, kolaborasi antar negara Asean kini sangat penting. Jika sebuah negara ingin memproduksi satu produk, maka sebagian besar komponen lain sebaiknya diperoleh dari kawasan Asean.

Kondisi itu dapat memberikan keuntungan merata khususnya dari sektor manufaktur. Setiap negara diminta dapat memposisikan diri dan meraih keuntungan dari pola global supply change yang tengah terjadi.

"Jadi yang lagi ngetren dan moderen saat ini, misalnya TV yang diproduksi bisa berlabel dari Indonesia, tapi komponennya datang dari negara lain yang tentu saja mayoritas Asean. Itu good point," terangnya.

Artinya, setiap negara harus memperhatikan efisiensi pembuatan produk yang akan diperdagangkan di kawasan ASEAN. (Sis/Ndw)