Sukses

Tengok Proyek Raksasa Gedung Pencakar Langit di Jakarta

Indonesia masih tertinggal soal jumlah gedung pencakar langit jika dibandingkan dengan negara tetangganya, seperti Singapura dan Filipina.

Liputan6.com, Jakarta Selama hampir dua dekade, Wisma 46 telah menjadi ikon di langit Jakarta. Bahkan pembukaan gedung Sahid Sudirman Center Maret lalu setinggi 258 meter dan menelan investasi Rp 1,5 triliun masih belum mampu menggeser Wisma 46 setinggi 262 meter itu dari posisi pertama sebagai gedung tertinggi di Indonesia sejak 1996.

Meski begitu, Indonesia masih tertinggal soal jumlah gedung pencakar langit jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura, Filipina dan Thailand. 
 
Portal properti global Lamudi dalam keterangan resminya, seperti ditulis Kamis (23/4/2015), mengungkapkan, dari 122 gedung yang ada di Ibukota saat ini, hanya 52 yang dikategorikan sebagai pencakar langit, karena mempunyai tinggi lebih dari 150 meter dan tidak ada yang mencapai tinggi 300 meter. 
 
Raffles Hotel, Pakubuwono Signature dan Sinarmas MSIG Tower termasuk jajaran lima gedung tertinggi di Indonesia, hanya memiliki tinggi masing-masing 253 meter, 250 meter dan 245 meter. Namun fakta ini akan segera berubah.
 
Lamudi melongok lebih dekat proyek gedung pencakar langit di Jakarta yang akan mengubah pemandangan di langit kota ini dalam beberapa tahun ke depan.
 
Jika semua pembangunannya selesai sesuai jadwal, Jakarta akan memiliki paling tidak 10 gedung baru yang lebih tinggi dari Wisma 46 pada 2020. Enam dari proyek ini sudah dalam pembangunan dan salah satu proyek akan menempatkan Jakarta ke dalam peta 10 bangunan tertinggi di dunia.
 
Tahun ini, ada penyelesaian dari Cemindo Tower (304 meter), supertall pertama di Indonesia, yang terletak di Rasuna Said. Kemudian akan diikuti oleh St.Moritz Tower (275 meter) di Puri Indah dan Treasury Tower (280 meter) di area SCBD pada 2016 dan 2017. 
 
Sementara itu, dua supertall tower lainnya yang akan melengkapi daftar tersebut pada 2018 adalah Icon Tower 1 (350 meter) dan Thamrin Nine Tower 1 (334 meter).
 
Tren supertall tower ini akan berlanjut, dengan adanya dua proyek lain yang diperkirakan akan selesai pada 2019. Kedua proyek itu adalah Peruri 88 dan EX Tower, yang akan memiliki tinggi masing-masing 389 meter dan 441 meter. Pembangunannya diharapkan akan dimulai pada tahun ini.
 
Proyek lain yang akan memulai pembangunannya pada tahun ini adalah proyek megatall, The Signature. Dengan tinggi 638 meter, akan menjadi gedung tertinggi keenam di dunia dan gedung tertinggi di Asia Tenggara. 
 
Konstruksinya sempat ditunda selama beberapa kali karena masalah teknis, namun proyek senilai US$ 1 miliar ini diharapkan selesai terbangun pada 2020. (Fik/Nrm)