Sukses

Produsen Kelapa Sawit Girang Campuran Biodiesel Naik 15%

Kebijakan tersebut akan mendorong produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) sampai tiga juta ton dan membantu harga terkerek naik.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) sangat mendukung upaya pemerintah memandatkan penggunaan biodiesel 15 persen pada bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar pada tahun ini. Kebijakan tersebut akan mendorong produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) sampai tiga juta ton dan membantu harga terkerek naik.

Direktur Utama Sawit Sumbermas Sarana, Rimbun Situmorang mengatakan, pemberlakuan biodiesel 15 persen adalah salah satu sinyal positif bagi industri kelapa sawit.

"Ini akan meningkatkan permintaan dan membuat harga CPO enggak semakin tertekan tapi bisa kembali ke kekuatan sebelumnya," ujar dia saat Konferensi Pers di Investor Day, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Rimbun mengapresiasi langkah pemerintah yang mempercepat mandatory biodiesel 15 persen dari semula September 2015 menjadi Mei tahun ini. Katanya, komitmen tersebut akan meningkatkan konsumsi biodiesel mengingat produksi CPO akan meningkat sebesar tiga juta ton.

"Kami sedang membangun kilang biodiesel tapi keikutsertaannya cuma 18,4 persen. Konsumsi energi di seluruh dunia bakal terus naik dan biodiesel bisa mensubstitusi energi fosil yang cukup besar," terangnya.

Untuk mendukung program pemerintah, dia mengaku, perseroan akan menanam kelapa sawit seluas 5.000 sampai 6.000 hektare (ha) per tahun. Perseroan, sambungnya, sudah menganggarkan belanja modal (capex) senilai US$ 30 juta untuk penanaman ini dari total US$ 45 juta capex 2015.

"Sisanya US$ 10 juta sampai US$ 15 juta diperuntukkan bagi perawatan tanaman," jelasnya.

Rimbun menambahkan, paska akusisi PT TSA dan PT SMU, areal tanaman perseroan kini naik menjadi 59.386 hektare (ha) dari sebelumnya 34.064 ha. Sedangkan jumlah kapasitas lima pabrik kelapa sawit naik menjadi 1,89 juta metrik ton per tahun.

Bahkan saat ini TSA sedang merampungkan pembangunan satu unit pabrik dengan kapasitas 360 ribu  metrik ton per tahun dan diharapkan bisa beroperasi kuartal II ini. "Jadi nanti kapasitas produksi semakin meningkat 2,25 juta metrik ton tandan buah segar per tahun," tegas dia. (Fik/Ndw)