Liputan6.com, Jakarta - Penyelanggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) dinilai memberikan efek beragam pada pusat belanja, terutama di kota tempat rangkaian acara ini berlangsung, yaitu Jakarta dan Bandung.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, dampak positif berlangsungnya KAA terhadap pusat belanja akan terasa di Bandung, bukan di Jakarta.
"KAA dampak langsungnya lebih ke Bandung, masyarakat dan mal disana yang bisa lebih ramai karena orang mau bernostalgia," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Sedangkan di Jakarta, karena para delegasi asing ini lebih banyak menghadiri forum dan menggelar pertemuan, ditambah lagi dengan adanya penutupan jalan protokol, maka membuat masyarakat menahan diri untuk tidak mengunjungi pusat belanja.
"Tapi kalau di Jakarta karena jalannya ditutup membuat masyarakat menahan diri untuk bepergian ke mal yang jauh, ada kekhawatiran di jalan macet. Terutama mal di daerah jalan protokol, masyarakat akan menahan diri dulu untuk berkunjung ke mal itu," lanjutnya.
Selain itu, jika para delegasi negara lain ini mempunyai waktu luang untuk berkunjung ke pusat belanja, Ellen yakin tidak akan terlalu banyak yang berbelanja.
"Delegasi kalau punya waktu mungkin akan berkunjung mal untuk melihat perkembangan mal di Indonesia. Tapi belum pasti mereka berbelanja. Karena kan tradisi oleh-oleh itu hanya pada orang Indonesia," kata dia.
Meski demikian, dampak positif akan dirasakan bagi mal-mal yang berada di luar wilayah protokol karena untuk sementara masyarakat akan memilih pusat belanja yang tidak dilalui oleh para delegasi.
"Tapi bagi mal yang lokasinya tidak di jalan protokol, yang deket perumahan, tentu masyarakat akan kesitu. Dan untungnya juga dilaksanakan pada weekday sehingga kalau ada penurun juga tidak terlalu besar," tandasnya. (Dny/Ndw)
Ajang KAA Beri Dampak Positif ke Mal di Bandung
Penyelanggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) dinilai memberikan efek beragam pada pusat belanja.
Advertisement