Sukses

Rapat 10 Jam, DPR Restui Tiga BUMN Gelar Rights Issue

Rapat kerja persetujuan rights issue tiga BUMN berlangsung antara pemerintah dan DPR sejak 10.00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 9 dari 10 fraksi Komisi VI DPR RI akhirnya menyetujui aksi korporasi penerbitan saham baru (rights issue) tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tiga perusahaan itu yakni PT Aneka Tambang Tbk, PT Wijaya Karya Tbk dan PT Adhi Karya Tbk.

Dari pantauan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (24/4/2015), rapat kerja persetujuan rights issue tiga BUMN berlangsung antara pemerintah dan DPR sejak 10.00 WIB. Dan berakhir pada pukul 19.50 WIB dengan hasil sebuah persetujuan Komisi VI.

"Dari 10 fraksi, sebanyak 9 fraksi setuju. Satu juru bicara fraksi Demokrat tidak hadir. Dari 9 fraksi, satu fraksi setuju tanpa catatan," ujar Ketua Komisi VI Ahmad Hafidz Tohir di Gedung DPR.

Kata Hafidz, Antam, Adhi Karya dan Waskita Karya dapat menggelar rights issue sesuai jadwal masing-masing pada Juli dan Juni 2015. Namun dengan catatan yang dirangkum dari tupoksi seluruh fraksi yang hadir dalam rapat.

"Catatan pertama, menjaga saham pemerintah pada masing-masing BUMN jangan sampai terdilusi. Kedua, masing-masing BUMN harus menentukan pricing dan waktu yang tepat agar harga saham tinggi mengingat tekanan ekonomi sedang luar biasa besar," tegasnya.

Catatan ketiga, sambung Hafidz, proses privatisasi harus sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Catatan keempat, masing-masing BUMN harus melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja dan harga saham saat rights issue.

"Catatan kelima, saat penerbitan saham baru, porsi kepemilikan asing pada masing-masing BUMN enggak boleh bertambah. Pihak asing yang menggenggam saham Waskita ada 4 persen, sedangkan Adhi Karya dan Antam punya porsi masing-masing 8 persen," jelasnya.

Untuk diketahui, porsi saham negara di Antam sebesar 65 persen dengan jumlah PMN Rp 3,5 triliun. Estimasi dana publik yang bisa dihimpun dari rights issue Antam sebesar Rp 1,89 triliun. Dana segar itu dialokasikan untuk penyelesaian proyek feronikel di Halmahera Timur.

Antam akan melepas saham 50,94 persen dari saham yang ditempatkan. Sedangkan patokan harga saham tergantung pada penerapan right issue pada Juli mendatang.   

Sedangkan Adhi Karya mencatatkan porsi saham negara 51 persen, mengantongi PMN Rp 1,4 triliun dan estimasi dana publik yang bisa diraup Rp 1,34 triliun untuk membiayai proyek transportasi massa LRT di Jabodetabek.

Adhi Karya akan menerbitkan saham baru 30 persen dari saham yang ditempatkan. Harga saham yang dilepas dikisaran Rp 2.500 sampai Rp 3.400 per lembar.    

Sementara komposisi saham negara di Waskita Karya 66,02 persen, mendapatkan suntikan modal Rp 3,5 triliun dengan estimasi Rp 1,8 triliun dana yang bisa dihimpun. Dana tersebut digunakan untuk membangun proyek tol Pulau Jawa dan transmisi listrik di Pulau Sumatera.

Waskita Karya akan menggelar rights issue pada Juni 2015 dengan rentang harga saham Rp 1.100 sampai Rp 1.600 per lembar. Jumlah saham yang diterbitkan 28,75 persen dari saham yang ditempatkan.  

"Demikian rapat kerja untuk meminta persetujuan Komisi VI atas rights issue sesuai surat Menteri BUMN per 23 April 2015. Memutuskan rights issue dapat disetujui dengan kriteria yang disampaikan," ucap Hafidz menutup rapat yang digelar selama hampir 10 jam itu.(Fik/Nrm)