Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan memfokuskan program transmigrasi ke wilayah pesisir dan perbatasan.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, program tersebut sudah dimulai sejak tahun ini.
"Mulainya sudah, seperti di perbatasan di Kalimantan, di pulau berbasis maritim, makanya Indonesia sebagai negara maritim mendorong program transmigrasi," ujarnya di Kantor PPN/Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (27/4/2015).
Dikatakan, masyarakat di Pulau Jawa bisa mengikuti program yang dijalankan secara bertahap ini.
Nantinya, Masyarakat yang mau mengikuti program ini akan mendapatkan tunjangan biaya hidup sebesar Rp 3,5 juta per bulan. Dana ini untuk biaya hidup dan lain-lain selama 18 bulan.
Baca Juga
"Misalnya mulai dari Tegal, Brebes ditempatkan di luar Jawa yang punya potensi laut, di sana nanti bangun terumbu karang, bangun sekolah pelayaran di sana. Minatnya banyak," lanjut dia.
Namun demikian, pelaksanaan program ini bukan tanpa halangan. Marwan menyatakan anggaran yang tersedia untuk program ini hanya berkisar Rp 1,5 triliun di tahun ini. Angka ini diakui masih belum cukup maksimal.
"Dananya memang belum maksimal. Untuk tahun ini hanya sekitar Rp 1,3 triliun-Rp 1,5 trilun. Jadi masih jauh dari harapan, Kalau dalam 5 tahun diharapkan ada 4 juta orang dengan penyediaan 9 juta hektar tanah dan per bulan Rp 3,5 juta untuk berikan biaya hidup," jelasnya.
Menurut Marwan program ini tetap penting untuk dilaksanakan agar penyebaran penduduk di seluruh Indonesia bisa lebih merata.
"Kita ingin bangun secara kreatif jadi daerah yang tumbuhkan desa mandiri baru. Karena sudah terbukti ada 13 ribu hasil dari transmigrasi, 140 kabupaten hasil transmigrasi, dua provinsi hasil transmigrasi, yaitu Kalimantan Utara dan Sulewesi Barat," tandas dia.(Dny/Nrm)
Advertisement