Sukses

Ini Jurus Taklukan Wawancara Kerja

Anda yang sering gugup saat akan melalui wawancara kerja, hendaknya baca langkah-langkah ini.

Liputan6.com, Jakarta - Wawancara kerja merupakan salah satu tahapan yang harus dilewati. Meski demikian, wawancara kerja mungkin saja tak mudah dilewati bagi seseorang.

Pelatih wawancara asal New York, Pamela Skilling sudah pernah menyaksikan berbagai kasus fobia wawancara kerja selama bertahun-tahun. Seorang klien-nya, cerdas dan berprestasi, namun terpaksa kerja di satu perusahaan saja selama bertahun-tahun hanya karena ia tidak tahan wawancara kerja.

Ia gagap di masa kanak-kanaknya, namun di tahun-tahun ke depan sudah belajar mengontrolnya. Setelah mengalami gagap di beberapa wawancara, ia yakin penyakitnya itu selalu datang kapan pun ia merasa gugup. Ketakutannya menjadi sesuatu yang mengalihkan dan membuat stres.

Anda mungkin merasa bisa menghubungkan pengalaman Anda dengan klien Skillings itu, jika Anda merupakan orang yang introver, sulit berbicara di depan orang, atau masalah lainnya. Inilah tahap-tahap mengatasi ketakutan dari wawancara kerja yang dikutip dari laman bbc.com, Selasa (28/4/2015).

1. Siapkan semuanya

Dalam kasus klien Skilling, trik wawancara kerja adalah mempersiapkan jawaban sebelum wawancara. Persiapan itu juga memberi si klien kesempatan untuk mendengar umpan balik mengenai gaya bicara. Ia pun juga belajar kalau gagapnya bukanlah suatu masalah besar selama ia masih bisa fokus. Hasilnya? Ia mendapat pekerjaan baru yang lebih cocok dengan keterampilan dan minatnya.

2. Solusi

Danielle Savage yang bekerja sebagai direktur pengembangan karir di University of Paris, menjelaskan berbagai murid dari penjuru dunia merasa tidak setuju dengan ide "menjual diri". Sulit bagi mereka untuk membanggakan diri mereka sendiri. Bagi Savage, solusinya adalah menceritakan tentang pencapaian Anda sesuai dengan pekerjaan yang Anda incar. Trik ini akan membuat Anda merasa lebih antusias dan mengurangi rasa terintimidasi.

3. Mengambil langkah

Joannah Griffin, manajer HRD di Deakin University, Australia menyarankan murid-muridnya untuk pertama-tama melakukan 'rehearsal' sebelum wawancara dengan teman atau anggota keluarga. Kedua, cara berpakaian pun penting mengingat semakin baik pakaian kita, semakin percaya diri pula kita. Griffin juga menyarankan murid-muridnya untuk tarik nafas dalam untuk lebih santai. Sebelumnya, Anda sebaiknya melakukan riset terhadap perusahaan dan kemampuan.

4. Putar balikkan keadaan

Banyak kandidat karyawan yang salah kaprah dan berpikir orang yang mewawancara mereka sengaja membuat mereka gagal. Walau benar adanya pewawancara seperti itu, sebagian besar pewawancara tidak berpikir "kandidat ini hanya buang-buang waktu saya dan ia orang yang payah", namun mereka berpikir, "saya harap orang ini merupakan solusi dan orang yang hebat.". (Ikr/Ahm)