Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana meresmikan Showroom Bisnis Indonesia (Indonesia Business Showroom/IBS) di kota Pelabuhan Varna, Bulgaria, pada 5 Mei 2015 mendatang.
Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Ari Satria mengatakan, apabila berjalan dengan baik, IBS dapat menjadi tempat latihan terbaik yang dapat dicontoh negara-negara yang belum terdapat Indonesia Trade and Promotion Center (ITPC) sekaligus untuk pengembangan produk-produk ekspor lainnya.
"Untuk tahap awal, akan dipamerkan produk-produk furnitur dan home decoration dari 13 peserta. IBS akan menjadi showroom bagi produk-produk Indonesia sehingga dalam jangka panjang diharapkan akan meningkatkan permintaan dan repeat purchases," ujar dia di Jakarta, Senin (27/4/2013).
Selain membuka IBS di Bulgaria, rangkaian misi dagang akan dilanjutkan dengan one-on-one business meeting guna mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan buyer potensial di Kota Sofia, Bulgaria pada 4 Mei 2015 dan di Budapest, Hungaria pada 7 Mei 2015.
Rencananya, Kemendag akan memboyong 22 eksportir Indonesia, antara lain PT Aica Indria, Anugerah Ceramic, Apikri, PT Aquiva Gallery, Azzahra Craft, PT Benteng Berkat Makmur, Bukit Damarsakti, PT Bukit Dieng Permai, Cantik Rumah Batik, Cendera Mata Keramik, PT Cipta Aneka Solusi, PT Hap Liong Teknopangan, CV Indo Tati’s, Kejeye Food, Multi Niaga Harvest, Natural Ceramic, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Sanggaya Indocraft, Shaniqua Marigold Bamboo, PT Summit Gallery, PT Swana Adimitra, dan Zan Jabil Corporation.
Ke-22 eksportir ini membawa produk furnitur, bahan bangunan, home decoration, kerajinan, kopi, makanan olahan, briket batu bara, dan jasa konstruksi.
"Perusahaan-perusahaan ini memiliki keragaman, potensi, dan keunikan tersendiri sehingga diharapkan dapat membuka ekspor bagi sektor baru, sekaligus melihat potensi diversifikasi produk ekspor ke wilayah Eropa Timur," katanya.
Berdasarkan catatan Kemendag, total ekspor nonmigas Indonesia ke Bulgaria sebesar US$ 77,45 juta pada 2014. Capaian nilai ekspor tersebut meningkat 74,5 persen dibandingkan 2013. Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 31,73 juta pada 2014.
Sementara itu, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Hungaria sebesar US$ 86,87 juta pada 2014 dan neraca perdagangan Indonesia ke Hungaria mengalami surplus US$ 24,44 juta pada 2014.
Data tersebut menunjukkan peningkatan ekspor Indonesia ke Bulgaria dan Hungaria pada 2014, setelah pada 2013 Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan kedua negara tersebut.
Potensi peningkatan perdagangan antara Indonesia dengan Bulgaria dan Hungaria masih begitu besar mengingat banyaknya produk-produk unggulan ekspor Indonesia yang belum dikenal.
Bulgaria dan Hungaria dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia ke wilayah Balkan dan Eropa Timur, mengingat lokasi dan sistem logistik yang cukup baik.
"Ekspansi dan diversifikasi pasar ekspor Indonesia, salah satunya dapat dicapai melalui Bulgaria dan Hongaria. Kedua negara ini merupakan entry market untuk kawasan Balkan dan Eropa Timur, serta negara-negara kawasan Eropa lainnya," tandas dia. (Dny/Nrm)
RI akan Buka Showroom Produk Nasional di Bulgaria
Untuk tahap awal, akan dipamerkan produk-produk furnitur dan home decoration.
Advertisement