Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, realisasi investasi Rp 124,6 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini dikontribusi dari 10 negara terbesar yang menanamkan modal asing ke Indonesia. Ada pula 10 lokasi di Indonesia yang menjadi favorit kegiatan penanaman modal.
Kepala BKPM, Franky Sibarani mengungkapkan, nilai investasi periode Januari-Maret 2015 sebesar Rp 124,6 triliun mengalami peningkatan dibanding kuartal I 2014 sebesar Rp 106,6 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 24 persen terhadap target investasi Rp 519,5 persen sampai akhir tahun ini.
"Terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri ‎(PMDN) Rp 42,5 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 82,1 triliun," ujarnya saat Konferensi Pers Realisasi Penanaman Modal Triwulan I di Hotel Shangrila, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Adapun 10 negara asal yang merealisasikan di kuartal I 2015, antara lain :
1. Singapura US$ 1,23 miliar dengan 610 proyek
2. Jepang US$ 1,21 miliar dengan 343 proyek
3. Korea Selatan US$ 634 juta dengan proyek 372 proyek
4. ‎Inggris US$ 357,3 juta sebanyak 55 proyek
5. Amerika Serikat US$ 292,1 juta sebanyak 42 proyek
6. Malaysia US$ 286,8 juta dengan 204 proyek
7. Belanda US$ 239,1 juta dengan proyek 49 proyek
8. British Virgin Islands US$ 223 juta dengan 117 proyek
9. Hong Kong US$ 146,5 juta dengan 70 proyek
10. R.R Tiongkok US$ 75,1 juta sebanyak 200 proyek
"Tiongkok kuartal I masuk ranking 10, sebelumnya enggak masuk 10 besar," kata Franky.
‎Sementara realisasi investasi kuartal I berdasarkan lokasinya, adalah :
1. Jawa Barat Rp 10,62 triliun sebanyak 172 proyek
2. Jawa Timur Rp 6,93 triliun dengan 112 proyek
3. DKI Jakarta senilai Rp 5,28 triliun sebanyak 58 proyek
4. Jawa Tengah Rp 4,4 triliun sebanyak 54 proyek
5. Sumatera Selatan Rp 3,44 triliun sebanyak 26 proyek
6. Kalimantan Barat Rp 2,47 triliun sebanyak 40 proyek
7. Aceh Rp 1,95 triliun dengan jumlah proyek 56
8. Riau sebesar Rp 1,59 triliun sebanyak 32 proyek
9. Kalimantan Timur Rp 1,53 triliun sebanyak 22 proyek
10. Sumatera Utara Rp 905,1 juta dengan 53 proyek
(Fik/Ndw)