Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/[The Fed](dashboard "")) diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.
Managing Director Senior Country Officer JP Morgan Indonesia Haryanto T Budiman memperkirakan, The Fed baru akan menaikan suku bunganya pada September mendatang.
"Tadinya kan pada Juni akan ada kenaikan suku bunga di Amerika. Tapi sepertinya ini tidak akan terjadi, mereka condong untuk menunda kenaikan. Kemungkinan bisa bulan September atau lebih telat lagi," ujarnya di Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Hal itu, menurut dia karena pemerintah AS sendiri belum yakin soal pertumbuhan ekonominya secara berkelanjutan, sehingga memilih untuk menunda kenaikan tersebut.
"Mereka belum yakin soal suistanibility dari economic growth di Amerika, meskipun ekonomi AS lebih baik dari tahun lalu. Tetapi perekonomian AS tidak sekuat yang diperkirakan," katanya.
Selain itu, jika The Fed tetap akan menaikan suku bunganya dalam waktu dekat, maka dolar AS diperkirakan akan kian menguat terhadap mata uang lain. Hal ini justru berdampak buruk pada bisnis perusahaan-perusahaan asal AS.
"Kalau dolar menguat terlalu tajam, akan berdampak juga pada bisnis perusahaan-perusahaan Amerika itu sendiri," tandasnya.(Dny/Nrm)
Suku Bunga The Fed Diprediksi Baru Naik di September
Pemerintah AS sendiri belum yakin soal pertumbuhan ekonominya secara berkelanjutan.
Advertisement