Sukses

Laba Perusahaan Raksasa Ini Anjlok Lantaran Harga Minyak Turun

Perusahaan minyak raksasa British Petroleum yang melaporkan penurunan laba cukup tajam sepanjang kuartal pertama.

Liputan6.com, London - Penurunan harga minyak dunia terus menjadi pukulan tersendiri bagi sejumlah perusahaan besar. Tak terkecuali, perusahaan minyak raksasa British Petroleum (BP) yang melaporkan penurunan laba cukup tajam sepanjang kuartal pertama.

Mengutip laman BBC.com, Rabu (29/4/2015), laba perusahaan selama tiga bulan pertama tahun ini tercatat jatuh 19 persen menjadi US$ 2,58 miliar dibandingkan tahun lalu.

Bisnis penyulingan BP sempat meningkat dan membuat labanya naik. Peningkatan tersebut terjadi lantaran ketidakpastian yang menimpa sejumlah perusahaan minyak. Harga minyak kini 50 persen lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

CEO BP Bod Dudley mengatakan, banyak tindakan yang perlu dilakukan menghadapi lingkungan perdagangan minyak yang tengah melemah.

Meski laba perusahaan anjlok cukup parah, tapi jumlahnya masih lebih tinggi dibandingkan ekspektasi. Sebagian besar analis memprediksi laba perusahaan hanya sekitar US$ 1,3 miliar.

Bisnis perusahaan minyak dan gas mendapatkan sebagian besar keuntungannya dari industri hulu, pertambangan komoditas mentah, dan industri hilir, mengolahnya menjadi produk yang siap digunakan.

Industri hilir BP mencetak laba perusahaan sebesar US$ 2 miliar pada kuartal pertama, dibandingkan dengan US$ 794 juta untuk periode yang sama dibandingkan tahun lalu.

Namun sayangnya, laba dari operasi eksplorasi minyak BP hanya sebesar US$ 372 juta dibandingkan dengan US$ 4,7 miliar tahun lalu.

"Hasil industri hulu secara signifikan terkena dampak jatuhnya harga minyak dan gas serta lemahnya pemasaran dan perdagangan. Biaya US$ 375 juta juga berkaitan dengan pembatalan dua pertambangan di Meksiko," ungkap pihak BP.

Sementara industri hilir mendapatkan keuntungan dari proses pengolahan minyak yang biayanya lebih rendah.(Sis/Nrm)