Sukses

Daftar Tuntutan Buruh saat Perayaan May Day 1 Mei

Dalam peringatan May Day isu yang paling kuat dan akan disampaikan adalah penolakan kenaikan upah 5 tahun sekali.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang perayaan Hari Buruh (May Day) yang jatuh pada 1 Mei esok, para buruh menyiapkan sejumlah tuntutan kepada pemerintah.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, dalam peringatan May Day isu yang paling kuat dan akan disampaikan adalah penolakan kenaikan upah 5 tahun sekali.

Kemudian buruh akan meminta pemerintah menaikan upah minimum 2016 sebesar 28 persen-32 persen.

Hal ini dilakukan agar daya beli buruh bisa mengimbangi kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, bahan bakar minyak (BBM), tarif listrik dan elpiji.

"Hal ini agar daya beli buruh kembali meningkat yang selama ini turun yang diakibatkan oleh melambungnya harga harga bahan pokok, naiknya harga BBM, dan rencana naiknya harga elpiji serta listrik rumah tangga," ujarnya di Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Said menyatakan, selain itu, buruh juga akan menuntut agar manfaat jaminan pensiun untuk buruh sebesar 60 persen-75 persen dari gaji terakhir, sama seperti pegawai negeri sipil (PNS) dan berlaku mulai Juli 2015.

Juga menuntut agar anggaran PBI BPJS Kesehatan ditingkatkan dari Rp 19,9 triliun menjadi Rp 30 triliun agar tidak ada lagi orang sakit ditolak berobat di rumah sakit.

"Hal lainnya yang akan disuarakan oleh KSPI adalah meminta agar guru honor diangkat menjadi PNS tanpa test dan juga meminta pemerintah untuk menaikkan gajinya sama dengan UMP sebelum diangkat menjadi PNS dan Akhiri keserakahan perusahaan korporasi," tandas dia. (Dny/Nrm)