Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan aspal masuk kategori produk tambang strategis. Apa alasannya?
Ditjen Minerba R. Sukhyar mengatakan, keinginan tersebut disebabkan oleh produksi aspal hanya berasal dari Pulau Buton sehingga harus dijaga ketersediaannya.
"Aspal untuk pembangunan jalan itu hanya berasal dari Pulau Buton," kata Sukhyar di Jakarta, Sabtu (2/4/2015).
Menurut Sukhyar, jika aspal sudah dikategorikan sebagai barang tambang strategis, aspal harus dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Selain aspal, lanjut dia, logam dasar seperti baja juga harus dimasukkan dalam kategori produk tambang strategis. Pasalnya, produk tersebut jadi bahan baku pembangunan di dalam negeri.
"Indonesia harus bangun industri strategis butuh masukan, jika ditetapkan bahan baku harus masuk komoditas strategis. Baja di negara lain jadi komoditas strategis nasional. Tanpa baja kita tak bisa bangun jalan, maka dikendalikan produksi pemanfaatannya," pungkasnya. (Pew/Ndw)